
Apakah klaim ponsel yang dinobatkan DXOMark sebagai pemimpin benar-benar terasa saat dipakai sehari-hari?
Berita tentang penghargaan itu membuat banyak orang bertanya: apakah ini cuma angka di brosur atau pengalaman nyata di lapangan?
Saya akan menguji huawei pura ultra bukan hanya dari spesifikasi, tetapi dari penggunaan nyata. Fokusnya mencakup inovasi hardware, hasil foto dan video di kondisi sulit, serta pertimbangan sebelum beli di Indonesia—misalnya ekosistem aplikasi dan konektivitas.
Dengan contoh skenario seperti panggung, cahaya redup, dan zoom jauh, uji ini bertujuan menunjukkan apakah pura ultra memberi rasa profesional saat memotret cepat atau bekerja kreatif.
Tujuan akhir: membantu Anda memutuskan apakah huawei pura ini layak untuk upgrade atau kebutuhan profesional sehari-hari.
Ringkasan Poin Penting
- Menjelaskan alasan sorotan setelah pengakuan DXOMark.
- Menguji performa nyata, bukan sekadar angka di spesifikasi.
- Membahas hardware, hasil lapangan, dan perbandingan dengan pesaing.
- Mengevaluasi faktor beli di Indonesia: software dan konektivitas.
- Memberi rekomendasi untuk foto, video, dan kerja kreatif.
Kamera HUAWEI Pura 80 Ultra dan inovasi hardware yang jadi pembeda
Fokus hardware di model ini menegaskan mengapa hasil bidikan sering terasa lebih profesional. Modul foto utama memakai sensor 1 inci 50 MP dengan aperture variabel f/1.6–f/4.0. Saat f/1.6 dipilih, lebih banyak cahaya masuk dan latar bisa lebih blur. Pada f/4.0, ketajaman merata untuk lanskap atau objek dengan banyak bidang.
Telefoto dan sensor tambahan
Ponsel ini punya telefoto ganda switchable 3.7x dan 9.4x yang menggunakan mekanisme shifting fisik. Perpindahan focal length terasa seperti lensa profesional, bukan sekadar crop digital. Sensor telefoto 1/1,28 inci membantu menangkap detail dan menghasilkan bokeh lebih halus.
Warna, ultrawide, dan fitur pendukung
Ultra Chroma color spectrum sensor meningkatkan akurasi warna sehingga tampak true to life. Ultrawide 40 MP dengan AF menjaga detail untuk landscape dan arsitektur. Paket fitur lain meliputi Laser AF, HDR Vivid, OIS, gyro-EIS, dan perekaman 4K—semua membantu saat pemotretan nyata.
| Komponen | Spesifikasi | Manfaat |
|---|---|---|
| Kamera utama | 50 MP, sensor 1 inci, f/1.6–f/4.0 | Lebih terang, detail tajam, kontrol kedalaman |
| Telefoto ganda | 3.7x & 9.4x, shifting, OIS, sensor 1/1,28 inci | Zoom optik nyata, bokeh halus, detail di jarak jauh |
| Sensor warna & Ultrawide | Ultra Chroma + 40 MP ultrawide AF | Akurasi warna, fleksibilitas sudut lebar |
Hasil foto dan video di lapangan: seberapa “kamera profesional” rasanya?

Hasil jepretan di lapangan sering kali menentukan apakah ponsel terasa seperti alat profesional. Di pengujian nyata saya fokus pada malam, zoom, dynamic range, dan stabilisasi untuk menilai konsistensi output.
Performa low light yang lebih bersih
Sensor besar plus filter RYYB menaikkan sensitivitas cahaya. Noise lebih terkendali dan tekstur kulit tetap terlihat saat kondisi minim lampu.
Dalam praktiknya, area gelap tidak langsung hancur dan highlight tidak mudah meledak. Warna tetap natural meski kamera bekerja keras.
Uji zoom: detail tetap terjaga
Zoom optik 3.7x hingga 9.4x mempertahankan detail pada tulisan, pola kain, dan ornamen. Di skenario panggung, telefoto masih menangkap ekspresi dan kostum pada ~10x yang masih usable.
Dynamic range dan stabilisasi
Dynamic range hingga 16EV membuat satu frame memuat area terang dan gelap lebih seimbang. Foto jadi tidak perlu editing berat untuk mengembalikan detail bayangan atau sorot.
Stabilisasi kombinasi sensor-shift OIS, OIS, dan gyro-EIS sangat membantu saat handheld, terutama di zoom tinggi. Batasnya muncul saat tangan benar-benar gemetar.
- Low light: lebih sedikit noise, tekstur terjaga.
- Zoom: detail konsisten dari 3.7x ke 9.4x.
- Range & stabilitas: frame lebih seimbang dan video lebih stabil.
| Aspek | Hasil Praktis | Manfaat untuk pengguna |
|---|---|---|
| Low light (RYYB + sensor besar) | Noise rendah, tekstur terjaga | Foto malam lebih usable tanpa banyak edit |
| Zoom telefoto 3.7x–9.4x | Detail tulisan & kain tetap jelas | Ideal untuk panggung, jarak jauh, dan portrait |
| Dynamic range 16EV | Highlight dan shadow seimbang | Mengurangi kebutuhan koreksi tonal |
| Stabilisasi (sensor-shift OIS + OIS + gyro-EIS) | Video handheld lebih halus | Rekam momen cepat tanpa gimbal pada banyak kondisi |
Perbandingan dengan flagship lain dan faktor penting sebelum beli di Indonesia

Di kelas flagship, perbandingan langsung membantu melihat siapa yang unggul pada pemrosesan warna dan ketajaman. Dalam uji siang hari, pura ultra dan Vivo X200 Pro menunjukkan detail tulisan dan tekstur lebih tajam dibanding Samsung S25 Ultra.
Pura ultra tampil konsisten dalam reproduksi warna yang cenderung lebih natural. Samsung sering menonjolkan kontras dan saturasi, sementara Vivo memberi keseimbangan tajam dan kontras yang agresif.
Software dan konektivitas
Perangkat ini berjalan dengan Huawei Mobile Services (HMS) tanpa Google Mobile Services. Artinya, Play Store, Maps, dan YouTube tidak tersedia bawaan; pengguna perlu menyiapkan alternatif melalui AppGallery atau layanan pihak ketiga.
Mengenai jaringan, dukungan 5G untuk pasar Indonesia bisa berbeda per varian dan firmware. Pembeli disarankan konfirmasi kompatibilitas operator saat rilis resmi.
Nilai tambah non-kamera
Layar LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan puncak 3000 nits membuat tampilan sangat nyaman di luar ruangan. Proteksi Kunlun Glass 2 menambah ketahanan sehari-hari.
| Fitur | Spesifikasi | Manfaat |
|---|---|---|
| Ketahanan | IP68 / IP69 | Tahan rendam dan semprotan air bertekanan untuk aktivitas outdoor |
| Chipset | Kirin 9020 (7nm) | Performa lancar untuk editing foto dan multitasking |
| Daya | 5170–5700 mAh, 100W wired, 80W wireless | Pengisian cepat dan daya tahan panjang untuk pemakaian intens |
Secara keseluruhan, paket performa dan daya tahan membuat perangkat ini menarik, terutama bagi pengguna yang mengutamakan reproduksi warna akurat dan kemampuan telefoto ganda. Untuk pertimbangan pembelian di Indonesia, cek kompatibilitas 5G dan siapkan alternatif untuk layanan Google.
Untuk perbandingan lebih detail antar model seri, lihat ulasan lengkap di perbandingan model terkait.
Kesimpulan
Akhirnya, uji praktis menunjukkan seberapa jauh perangkat ini menjawab janji performa foto dan video. Dengan predikat DXOMark #1 (selisih 6 poin), hasilnya memang menonjol di low light, reproduksi warna, dan zoom jauh.
Pro utamanya adalah kombinasi sensor 1 inci 50 MP dengan aperture variabel dan telefoto ganda 3,7x/9,4x (sensor 1/1,28 inci). Dynamic range ~16EV plus stabilisasi OIS dan gyro-EIS membuat foto dan video lebih usable. Pengisian cepat 100W/80W menambah nilai praktis untuk pemakaian intens.
Catatan: HMS tanpa GMS dan potensi perbedaan dukungan 5G di Indonesia bisa jadi pertimbangan besar. Rekomendasi: jika prioritas utama adalah kualitas foto—termasuk content creator dan traveler—pura ultra layak dipertimbangkan. Bila ketergantungan pada layanan Google kritis, pertimbangkan alternatif atau varian lokal.
➡️ Baca Juga: Kenapa rank Challenger di LoL lebih susah daripada Immortal di Valorant? ini datanya bikin nangis
➡️ Baca Juga: Review Xiaomi 15T Pro: Flagship yang “Pelit” Tapi Lengkap?




