PCSoftware

8 Tool Disk Cleanup Di Windows 11 Malah Nambah Sampah 5GB Di C Drive? Kok Bisa Sih?

Pernahkah Anda merasa sangat kesal? Drive utama komputer Anda sudah mepet, tanda peringatan merah muncul. Dengan harapan besar, Anda menjalankan tool pembersih bawaan untuk membebaskan space. Tapi, alih-alih lega, yang ada justru kekesalan baru. Kapasitas yang tersisa malah berkurang drastis, tambah 5GB file sampah!

Ini adalah pengalaman nyata yang dialami beberapa pengguna. Alat yang seharusnya menjadi penyelamat, justru berbalik menjadi sumber masalah baru. Storage yang sudah sempit jadi semakin sesak oleh files sistem yang tidak jelas asalnya.

Kok bisa, sih, hal seperti ini terjadi? Tenang, Anda tidak sendirian. Artikel ini akan mengupas tuntas penyebabnya dan, yang lebih penting, memberikan solusi praktis untuk mengatasinya. Kami akan pandu Anda memahami cara kerja manajemen storage di system operasi modern, sehingga kejadian serupa tidak terulang.

Poin Penting

  • Tool pembersih bawaan terkadang justru menghasilkan temporary files baru selama prosesnya berjalan.
  • Kesalahan konfigurasi atau pilihan yang salah dapat menyebabkan penumpukan sampah sistem.
  • Fitur seperti Storage Sense bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan otomatis.
  • Penting untuk memahami jenis file yang benar-benar aman dihapus untuk mencegah masalah.
  • Manajemen penyimpanan yang proaktif lebih efektif daripada sekadar bereaksi saat free space habis.
  • Mengubah lokasi penyimpanan default untuk aplikasi dan dokumen dapat meringankan beban drive utama.
  • Panduan dalam artikel ini dirancang untuk memberikan solusi komprehensif dengan bahasa yang mudah.

Mengenal Disk Cleanup dan Masalah “Nambah Sampah” 5GB

Bayangkan sebuah alat yang dirancang untuk membersihkan kekacauan, tetapi justru meninggalkan lebih banyak barang. Itulah paradoks yang kadang dialami dengan utilitas pembersih bawaan di sistem operasi populer.

Utilitas ini, yang bisa ditemukan dengan mengetikkan namanya di kolom search, adalah teman lama bagi banyak pengguna. Fungsinya sederhana: memindai partisi penyimpanan utama dan mengidentifikasi files yang dianggap tidak penting.

Setelah pemindaian, Anda akan melihat daftar item yang bisa dihapus. Daftar ini sering berisi cache browser, log kesalahan, atau thumbnail yang menumpuk. Tujuannya adalah memberi Anda lebih banyak free space dengan beberapa klik button.

Namun, laporan dari banyak pemilik komputer terkini menyebutkan kejadian aneh. Alih-alih ruang kosong bertambah, kapasitas yang tersedia justru menyusut drastis. Penambahan sampah sistem sekitar 5GB bukanlah hal yang mustahil.

Fenomena ini sangat menjengkelkan, terutama saat partisi sistem Anda sudah hampir penuh. Anda berharap solusi, malah dapat masalah baru. Tabel di bawah ini merangkum perbedaan antara harapan dan kenyataan yang sering terjadi:

Harapan Pengguna Realita yang Mungkin Terjadi
Ruang penyimpanan (storage) bertambah signifikan. Kapasitas drive justru berkurang, atau perubahan sangat kecil.
Files sampah seperti temporary files hilang permanen. Sistem menghasilkan cache atau file log baru selama proses berjalan.
Proses pembersihan sekali jalan dan selesai. Aktivitas sistem pasca-pembersihan dapat membuat folder sementara baru.
Isi Recycle Bin bersih tanpa efek samping. Beberapa operasi latar belakang bisa terpicu dan menggunakan space.

Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Seringkali, proses pembersihan itu sendiri memicu system untuk bekerja. Aktivitas seperti memperbarui indeks pencarian atau membuat titik pemulihan baru membutuhkan storage.

Jadi, apakah alat ini buruk? Sama sekali tidak. Masalahnya biasanya terletak pada cara kita menggunakannya. Pemahaman tentang apa yang terjadi di balik layar adalah kuncinya.

Artikel ini akan membongkar mekanisme di balik kejadian unik ini. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda bisa memanfaatkan tool ini dengan percaya diri. Ia tetap menjadi alat yang efektif untuk perawatan rutin.

Fitur seperti Storage Sense dalam settings juga hadir sebagai alternatif yang lebih otomatis. Memahami pilihan Anda adalah langkah pertama menuju manajemen space yang lebih baik.

Kok Bisa Sih? Alasan Disk Cleanup Justru Menambah File Sampah

A digital illustration depicting a computer screen showing the Disk Cleanup tool on Windows 11, with a visual representation of trash files multiplying around it. In the foreground, a user, dressed in professional business attire, looks puzzled while gazing at the screen. The middle of the image features a chaotic array of digital waste icons, symbolizing the extra 5GB of junk that appears after cleanup. The background includes a clean, modern office space with a glowing monitor and soft, warm lighting, creating a sense of confusion and irony. The overall atmosphere should feel engaging and thought-provoking, highlighting the unexpected outcome of disk cleanup on a digital device.

Fenomena tambah sampah setelah pembersihan bukanlah mitos. Ini memiliki penjelasan teknis yang logis. Seringkali, yang terlihat sebagai “sampah” baru sebenarnya adalah efek samping dari cara system operasi merespons tindakan pembersihan itu sendiri.

Ada tiga alasan utama mengapa hal ini bisa terjadi. Mari kita selidiki satu per satu untuk menghilangkan kebingungan.

Kesalahan Memilih “Clean up system files” dan File Windows Update

Opsi “Clean up system files” dalam alat pembersih bawaan seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan akses untuk menghapus files sistem yang besar, seperti arsip pembaruan lama.

Namun, penghapusan ini bisa memicu reaksi berantai. System mungkin menganggap penghapusan tersebut sebagai kebutuhan untuk mempersiapkan pembaruan berikutnya. Akibatnya, ia bisa mulai mengunduh atau membuat files persiapan baru.

Jadi, ruang yang baru dibebaskan bisa langsung terisi sebagian. Ini menciptakan ilusi bahwa alat tersebut justru menambah beban pada partisi utama Anda.

Cache dan File Sementara yang Dihasilkan Ulang oleh Sistem

Jenis files seperti Temporary Internet Files atau DirectX Shader Cache memang dirancang untuk dibersihkan. Tapi, sifatnya yang sementara adalah kuncinya.

System Anda membutuhkan cache ini untuk operasi harian yang lancar. Begitu Anda menghapusnya, sistem akan segera membuat ulang saat Anda menjalankan aplikasi atau browsing.

Pembuatan ulang yang cepat inilah yang terasa seperti penambahan files sampah. Padahal, itu adalah proses normal untuk menjaga kinerja perangkat Anda.

Pemahaman yang Keliru tentang Jenis File yang Dihapus

Kesalahan pemilihan item dalam daftar pembersihan adalah penyebab umum lainnya. Misalnya, menghapus “Delivery Optimization Files” bisa memaksa sistem mengunduh ulang files yang sama di kemudian hari.

Contoh lain adalah “Thumbnails”. Files ini membantu menampilkan pratinjau gambar dengan cepat. Menghapusnya akan mengosongkan space sementara, tetapi sistem akan segera membangunnya kembali, menggunakan storage lagi.

Bahkan proses pembersihan itu sendiri bisa menjadi pemicu. Sebagai bagian dari prosedur keamanan, system operasi mungkin membuat titik pemulihan atau catatan log baru selama aksi berlangsung.

Memahami alasan-alasan spesifik ini memberi Anda kendali. Anda bisa lebih bijak memilih item mana yang benar-benar aman untuk dihapus permanen, tanpa memicu siklus penumpukan baru di drive Anda.

Cara Menggunakan Disk Cleanup Windows 11 C Drive dengan Benar

A modern, sleek Windows 11 interface displayed on a high-resolution monitor, showcasing the Disk Cleanup tool in action. In the foreground, a user’s hand navigates with a mouse, highlighting the various options available in the Disk Cleanup menu, such as "System files" and "Temporary files." In the middle ground, a clear view of the Disk Cleanup progress bar steadily filling up, indicating active cleanup. The background subtly fades into a home office setting with soft, natural lighting coming from a window, evoking a calm and focused atmosphere. The overall mood is professional and efficient, emphasizing clarity and productivity in managing disk space on the C drive. No text or overlays present.

Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, ikuti panduan langkah demi langkah ini. Prosedur yang tepat memastikan Anda mendapatkan free space tambahan tanpa menimbulkan kekacauan baru di partisi utama.

Utilitas bawaan ini tetap berguna untuk perawatan rutin. Kuncinya adalah memahami apa yang Anda lakukan pada setiap tahap. Mari kita mulai dari awal.

Langkah 1: Membuka Disk Cleanup dan Memilih Drive C

Pertama, akses alat pembersih ini dengan mudah. Ketikkan namanya di kolom pencarian sistem operasi Anda.

Pilih aplikasi yang muncul dari hasil terbaik. Setelah jendela utilitas terbuka, Anda akan melihat dropdown menu.

Pastikan Anda memilih partisi sistem (biasanya berlabel C:) dari daftar tersebut. Klik tombol OK untuk memulai pemindaian awal.

Proses ini akan mengidentifikasi berbagai items yang dianggap bisa dibersihkan. Tunggu beberapa saat hingga selesai.

Langkah 2: Memahami dan Memilih Jenis File yang Aman Dihapus

Ini adalah tahap paling kritis. Daftar yang muncul berisi banyak pilihan. Tidak semua files itu sama.

Beberapa jenis benar-benar aman untuk dihapus permanen. Jenis lainnya mungkin diperlukan oleh system Anda untuk beroperasi dengan lancar.

Berikut adalah panduan singkat untuk membantu Anda memutuskan:

  • Aman Dihapus: Temporary Internet Files, Offline webpages, Delivery Optimization Files, dan isi Recycle Bin (jika Anda sudah yakin).
  • Perlu Diwaspadai: Windows Error and Feedback Diagnostic (bisa berguna untuk troubleshooting), dan Thumbnails (akan dibuat ulang).
  • Hati-hati Sekali: Windows Update Clean-up dan Device driver packages. Hapus hanya jika Anda tidak berencana kembali ke versi sebelumnya.

Centang kotak di samping jenis file yang ingin Anda bersihkan. Lakukan dengan penuh pertimbangan.

Langkah 3: Menggunakan Opsi “Clean up system files” dengan Hati-hati

Tombol ini terletak di pojok kiri bawah jendela. Mengkliknya akan memulai pemindaian ulang yang lebih mendalam.

Utilitas akan mencari arsip pembaruan lama dan files sistem lainnya yang berukuran besar. Ini bisa membebaskan storage dalam jumlah signifikan.

Namun, ingatlah peringatan dari bagian sebelumnya. Menghapus system files tertentu dapat memicu system untuk mengunduh atau membuat persiapan baru.

Sebagai praktik terbaik, coba jalankan pembersihan tanpa opsi ini terlebih dahulu. Lihat hasilnya pada kapasitas partisi Anda.

Jika space yang dibutuhkan masih kurang, baru pertimbangkan untuk menggunakannya. Selalu pastikan Anda tidak memerlukan rollback untuk update atau driver.

Langkah 4: Konfirmasi dan Proses Pembersihan Akhir

Setelah semua pilihan dibuat, klik tombol OK. Sebuah kotak dialog konfirmasi akan muncul.

Dialog ini biasanya bertanya apakah Anda yakin ingin menghapus files yang dipilih secara permanen. Baca dengan seksama.

Klik “Delete Files” untuk memulai proses yang sebenarnya. Durasi tunggu bergantung pada jumlah dan ukuran items yang dibersihkan.

Biarkan proses berjalan hingga selesai. Jangan tutup jendela atau matikan computer Anda selama ini.

Setelah selesai, tutup jendela utilitas. Anda bisa memeriksa storage settings untuk melihat apakah ada peningkatan ruang kosong.

Dengan mengikuti steps yang hati-hati ini, Anda dapat memanfaatkan alat ini dengan efektif. Tujuannya adalah perawatan yang aman dan bebas masalah.

Manfaatkan Storage Sense: Pembersih Otomatis yang Lebih “Pintar”

Bayangkan asisten pribadi yang secara diam-diam membereskan kekacauan di komputer Anda sebelum Anda menyadarinya. Itulah konsep di balik Storage Sense, fitur bawaan yang dirancang untuk menjaga partisi sistem Anda tetap rapi.

Berbeda dengan alat manual yang membutuhkan inisiatif Anda, tool ini bekerja secara proaktif. Ia menghapus files yang tidak diperlukan berdasarkan jadwal atau saat free space Anda menipis.

Dengan demikian, Anda mengurangi ketergantungan pada proses pembersihan sekali jalan. Risiko penambahan files sampah tak terduga juga dapat diminimalkan.

Fitur ini lebih smart karena memahami pola penggunaan. Ia tahu kapan harus membersihkan cache aplikasi atau mengosongkan folder tertentu.

Mari kita lihat perbandingan mendasar antara dua pendekatan manajemen storage ini.

Karakteristik Pembersihan Manual (Reaktif) Storage Sense (Proaktif)
Cara Kerja Dijalankan oleh pengguna saat space hampir habis. Berjalan otomatis di latar belakang berdasarkan jadwal atau kondisi.
Kontrol Pengguna Penuh atas pilihan file yang dihapus setiap kali. Dikonfigurasi sekali, lalu berjalan sendiri sesuai aturan yang ditetapkan.
Risiko Penambahan Sampah Berpotensi lebih tinggi, karena prosesnya bisa memicu aktivitas sistem baru. Rendah, karena pembersihan dilakukan secara bertahap dan teratur.
Keteraturan Tergantung ingatan dan inisiatif pengguna. Terjadwal dan konsisten (harian, mingguan, bulanan).
Fokus Memberikan free space instan. Mencegah penumpukan sampah sejak awal.

Cara Mengaktifkan dan Mengkonfigurasi Storage Sense

Mengaktifkan fitur ini sangat mudah. Anda tidak perlu mengunduh aplikasi tambahan.

Pertama, buka aplikasi Settings di perangkat Anda. Anda bisa mencarinya melalui kolom search di taskbar.

Setelah itu, pilih menu System dan klik pada bagian Storage. Di sini, Anda akan melihat gambaran penggunaan storage Anda.

Cari opsi bernama Storage Sense. Geser toggle di sebelahnya ke posisi On. Fitur ini sekarang sudah aktif dengan pengaturan default.

Untuk konfigurasi lebih lanjut, klik teks “Storage Sense” itu sendiri. Jendela pengaturan lanjutan akan terbuka.

Anda akan menemukan dua opsi penting di sini. Pertama, pastikan kotak Cleanup of temporary files dicentang.

Kedua, Anda bisa menyalakan Automatic User content cleanup. Opsi ini memungkinkan pembersihan yang lebih agresif terhadap konten lama.

Dengan dua langkah ini, system Anda sudah dilengkapi pembersih otomatis yang siap bekerja.

Mengatur Jadwal Pembersihan Otomatis Recycle Bin dan Folder Downloads

Kekuatan utama Storage Sense terletak pada kemampuannya untuk dijadwalkan. Anda bisa mengatur seberapa sering ia beraksi.

Di jendela konfigurasi yang sama, lihat bagian Run Storage Sense. Di sini, ada dropdown menu.

Pilihan jadwalnya fleksibel. Anda bisa memilih setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau During low free disk space.

Opsi terakhir sangat berguna. Ia akan aktif hanya saat kapasitas partisi utama Anda benar-benar mepet.

Bagian yang sangat praktis adalah pengaturan untuk Recycle Bin dan folder Downloads. Fitur ini dapat menghapus items di sana secara otomatis.

Anda tentukan periode waktunya. Misalnya, hapus files di Recycle Bin jika sudah lebih dari 30 hari.

Aturan serupa bisa diterapkan untuk folder Downloads. Files yang tidak dibuka dalam jangka waktu tertentu akan dibersihkan.

Jika Anda menggunakan layanan cloud seperti OneDrive, ada opsi tambahan. Anda bisa mengatur files yang tidak aktif menjadi online-only untuk menghemat space lokal.

Terakhir, selalu ada tombol Run Storage Sense now. Klik tombol ini jika Anda perlu membebaskan ruang dengan segera.

Perlu diingat, fitur ini umumnya bekerja pada partisi sistem. Untuk mengelola external storage atau partisi lain, gunakan Advanced storage settings.

Dengan Storage Sense yang dikonfigurasi dengan baik, komputer Anda akan menjaga kebersihannya sendiri. Anda bisa fokus pada pekerjaan, bukan pada kekhawatiran storage yang penuh.

Eksplorasi “Cleanup Recommendations” dan Metode Manual Lainnya

Tahukah Anda bahwa sistem operasi terbaru menawarkan rekomendasi pembersihan yang disesuaikan dengan kebiasaan penggunaan Anda? Fitur Cleanup recommendations hadir sebagai penasihat pribadi untuk storage Anda. Ia menganalisis files dan kebiasaan Anda, lalu menyajikan saran yang terstruktur.

Fitur ini mengelompokkan rekomendasinya ke dalam kategori yang jelas. Anda akan melihat Temporary files, Large or unused files, Files synced to the cloud, dan Unused apps. Pengelompokan ini memudahkan Anda memutuskan area mana yang perlu mendapat perhatian lebih.

Namun, kekuatan sebenarnya terletak pada kombinasi. Gunakan saran otomatis ini sebagai titik awal, lalu lanjutkan dengan investigasi manual Anda sendiri. Pendekatan ganda ini memberi Anda kendali penuh dan meminimalkan risiko kehilangan data penting.

Mengidentifikasi File Besar dan Aplikasi yang Tidak Terpakai

Langkah manual pertama adalah berburu files berukuran raksasa yang bersembunyi. Buka File Explorer dan navigasilah ke folder seperti Dokumen, Foto, atau Video.

Di dalam folder tersebut, klik button untuk mengurutkan berdasarkan Size, dari yang terbesar ke terkecil. Dalam sekejap, Anda akan melihat pelaku utama yang menghabiskan space.

Jenis file seperti rekaman video HD, arsip ZIP/RAR, atau installer game lama sering menjadi tersangka. Putuskan apakah items ini masih diperlukan atau bisa dipindahkan ke external storage.

Selain files, aplikasi yang sudah tidak dipakai juga bisa memakan ruang signifikan. Untuk menanganinya, buka Settings > Apps > Installed apps.

Di sana, urutkan daftar aplikasi berdasarkan ukuran dari besar ke kecil. Tinjau daftar tersebut dan cari apps yang sudah lama tidak Anda buka. Proses uninstall dapat membebaskan free space dalam jumlah yang mengejutkan.

Panduan Aman Memindahkan File Pribadi ke Drive Lain

Jika menghapus bukan pilihan, memindahkan adalah solusi ampuh. Tindakan ini sangat cocok untuk koleksi foto, video, atau dokumen pribadi Anda. Pastikan drive tujuan, seperti hard disk eksternal atau partisi lain, sudah terhubung ke computer.

Langkahnya sederhana namun harus teliti. Pertama, pilih files atau folder yang want move di File Explorer. Klik kanan dan pilih Cut, atau gunakan pintasan keyboard Ctrl+X.

Selanjutnya, buka drive tujuan Anda melalui File Explorer. Navigasi ke lokasi yang diinginkan, klik kanan pada area kosong, dan pilih Paste (Ctrl+V). Proses pemindahan akan berjalan.

Perhatikan format external storage Anda. Untuk kompatibilitas yang baik, pastikan formatnya adalah NTFS atau exFAT. Format ini mendukung files berukuran besar dan dapat dibaca oleh sistem operasi modern.

Setelah proses paste selesai dan Anda yakin files sudah aman di lokasi baru, kembalilah ke lokasi asal. Hapus salinan files asli yang masih ada di partisi sistem Anda.

Langkah terakhir yang sering terlupa adalah mengosongkan Recycle Bin. Penghapusan files hanya memindahkannya ke sini. Klik kanan ikon Recycle Bin di desktop dan pilih Empty Recycle Bin untuk membebaskan ruang secara permanen.

Dengan menggabungkan Cleanup recommendations dan audit manual berkala, Anda menjadi pilot bagi storage Anda sendiri. Anda yang menentukan apa yang tetap, apa yang pergi, dan ke mana new content saved, sehingga partisi utama selalu memiliki ruang bernapas yang cukup.

Langkah Pencegahan: Agar C Drive Tidak Cepat Penuh Lagi

Agar partisi utama Anda tidak lagi menjadi sumber kekhawatiran, terapkan strategi pencegahan jangka panjang berikut ini. Pendekatan proaktif ini jauh lebih efektif daripada terus bereaksi saat peringatan disk full muncul.

Dua pilar utamanya adalah mengalihkan aliran penyimpanan baru dan menjaga kebersihan secara berkala. Dengan menggabungkan keduanya, Anda menciptakan sistem yang berkelanjutan.

Mengubah Lokasi Penyimpanan Default untuk Dokumen, Foto, dan Video

Secara default, sistem operasi Anda menyimpan semua file pribadi di folder khusus pada drive utama. Ini termasuk dokumen, musik, foto, dan video.

Anda dapat dengan mudah mengubahnya. Tujuannya adalah agar file baru otomatis tersimpan di lokasi lain, mengurangi beban pada partisi sistem.

Ikuti steps sederhana ini:

  • Buka aplikasi Settings di computer Anda.
  • Pergi ke System > Storage > Advanced storage settings.
  • Klik pada opsi Where new content is saved.
  • Untuk setiap tipe konten (seperti Dokumen, Musik, Photos, Videos), pilih drive lain dari dropdown menu.

Dengan pengaturan ini, file baru dari aplikasi office atau gambar dari kamera akan langsung masuk ke drive yang Anda tentukan. Pastikan drive tujuan memiliki kapasitas yang cukup.

Jika menggunakan external storage seperti hard disk eksternal, pastikan ia terhubung secara permanen. Ini mencegah error saat aplikasi mencoba menyimpan data.

Rutin Melakukan Pemeriksaan dan Pembersihan

Kebiasaan baik adalah kunci. Jadwalkan aktivitas perawatan agar tidak terlupa. Konsistensi mencegah penumpukan sampah sistem yang tiba-tiba.

Pertama, manfaatkan Storage Sense. Atur jadwalnya untuk berjalan setiap minggu atau bulan. Fitur ini akan membersihkan files sementara secara otomatis di latar belakang.

Kedua, gunakan fitur Cleanup recommendations sebagai pengingat bulanan. Tinjau saran untuk apps tidak terpakai atau files besar yang bisa dihapus.

Biasakan juga kebiasaan sederhana ini:

  • Hapus segera file yang benar-benar tidak diperlukan setelah digunakan.
  • Kosongkan Recycle Bin secara berkala, jangan menumpuknya selamanya.
  • Lakukan pengecekan file besar sebulan sekali menggunakan File Explorer.

Untuk pengguna tingkat lanjut, pertimbangkan menonaktifkan fitur hibernasi jika tidak digunakan. Perintah powercfg -h off di Command Prompt dapat menghapus file hibernasi yang berukuran besar.

Jaga juga kesehatan sistem dari ancaman tersembunyi. Jalankan pemindaian virus berkala. Malware kadang menghasilkan files sampah yang memakan banyak space.

Jika Anda memiliki program besar yang ingin dipindahkan dari drive utama, gunakan alat bantu khusus. Alat migrasi program dapat menangani proses ini dengan aman tanpa merusak instalasi.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, free space di partisi sistem Anda akan tetap stabil. Anda bisa bekerja tanpa gangguan kejutan storage penuh yang mengganggu produktivitas.

Kesimpulan

Mengelola ruang penyimpanan utama seharusnya tidak menjadi momok yang menakutkan. Masalah penambahan files tak terduga setelah pembersihan adalah nyata, tetapi bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat.

Kuncinya adalah pemahaman. Gunakan alat bawaan dengan bijak, pilih Storage Sense untuk perawatan otomatis, dan ambil kendali manual untuk file besar. Gabungan ini memberi Anda keseimbangan sempurna.

Untuk hasil jangka panjang, ubah kebiasaan. Alihkan lokasi penyimpanan default dan lakukan pemeriksaan rutin. Computer Anda akan tetap lancar dengan kapasitas yang sehat.

Dengan strategi ini, manajemen penyimpanan menjadi mudah. Untuk panduan lengkap tentang pembersihan dan pemulihan data, eksplorasi sumber daya terpercaya lainnya. Selamat mencoba!

➡️ Baca Juga: Panduan Lengkap DeGoogle HP Android: Install ROM Bebas Tracking

➡️ Baca Juga: Bekerja Sama dengan Developer Lokal, OPPO Optimalkan Aplikasi Gojek dan Tokopedia di ColorOS.

Related Articles

Back to top button