Zenless Zone Zero vs Wuthering Waves: Mana Game Anime 2024 yang Lebih Seru?

Pernah bertanya-tanya mana yang lebih seru dari dua raksasa game anime 2024 ini?
Keduanya hadir sebagai action rpg gacha dengan combat cepat, rotasi tim, dan rasa bermain yang intens. Namun filosofi desain berbeda: satu lebih terstruktur dan momentum-based, sedangkan yang lain memberi kebebasan kombo dan eksperimen.
Setting-nya juga unik. Satu berpusat di kota pasca-apokaliptik bernama New Eridu dengan fenomena aneh, sementara yang lain membawa pemain ke planet Solaris-3 dan fenomena Laments yang misterius.
Artikel ini fokus pada sensasi bermain: combat, progression, dan eksplorasi, supaya kamu bisa memilih yang cocok dengan gaya. Jika suka kontrol ketat dan endgame yang menantang, ZZZ cenderung memuaskan. Jika kamu suka eksplorasi luas dan mekanik bebas, WuWa bisa terasa lebih menggoda sejak awal.
Kami akan membahas dunia & peran karakter, perbandingan sistem combat, progression dari awal hingga endgame, dan nilai di luar pertarungan. Baca sampai kesimpulan untuk ringkasan siapa cocok untuk siapa—kapan brute force cukup, dan kapan presisi menentukan hasil.
Untuk rekomendasi game lain yang layak dicoba, cek juga daftar game offline iOS yang menarik.
Ringkasan Poin Penting
- Kedua judul adalah action rpg gacha dengan kecepatan combat tinggi.
- Satu mengutamakan struktur dan timing; satu mengutamakan kebebasan kombo.
- Setting keduanya pasca-apokaliptik tetapi dengan estetika berbeda.
- Panduan akan membahas combat, progression, eksplorasi, dan nilai konten.
- “Lebih seru” relatif: pilih sesuai preferensi skill ceiling atau kebebasan bermain.
Gambaran Umum: Dua Action RPG Gacha yang Sama-Sama Ngebut di 2024
Dari kota futuristik yang penuh ancaman hingga planet luas beranomaly, kedua judul ini menghadirkan world yang mudah dibayangkan. Pembaca akan cepat paham perbedaan nuansa saat mulai bermain.
Setting dunia post-apocalyptic
Di zenless zone zero, New Eridu tampil sebagai kota modern-futuristik yang terganggu oleh Hollows — dimensi pemakan area berisi monster Ethereals. Sebaliknya, wuthering waves menempatkan cerita di Solaris-3, dengan Laments dan Waveworn Phenomena yang menyebar ke berbagai region.
Loop gameplay serupa
Kedua game mengandalkan eksplorasi, side quest, interaksi NPC, dan farming material untuk build. Rutinitas harian biasanya: login, dorong story, ambil resource, upgrade, lalu lanjut hunting atau event.
Peran protagonis yang berbeda
Pada zenless zone zero kamu bertindak sebagai Proxy yang mengarahkan Agents dari belakang. Di wuthering waves, Rover adalah karakter yang langsung ikut bertarung dan berkembang seiring cerita.
| Game | Setting | Ancaman |
|---|---|---|
| zenless zone zero | New Eridu (urban) | Hollows / Ethereals |
| wuthering waves | Solaris-3 (planet) | Laments / Waveworn |
| Loop | Exploration & farming | Gacha live-service |
Walau pondasi sama — gacha, build, dan farm — perbedaan system dan mechanics bakal terasa begitu masuk ke combat.
Zenless Zone Zero Vs Wuthering Waves: Perbandingan Combat System dan Rasa Fighting-nya

Rasa bertarung di kedua game ini bergantung pada filosofi desain. Salah satu memberi kebebasan tinggi untuk merangkai serangan dan swap, sedangkan yang lain menuntut timing dan eksekusi yang presisi.
Filosofi combat berbeda: satu seperti kotak pasir mekanik yang mengizinkan eksperimen rotasi. Pemain didorong untuk menggabungkan attacks, cancel animasi, dan parry kapan saja untuk mengekspresikan skill.
Sebaliknya, sistem lawan terasa lebih terstruktur. Di sini momentum dan tag-in combo menentukan hasil. Dodge yang tepat dan Assist memberi keuntungan besar jika dieksekusi pada waktu yang pas.
Parry, counter, dan jendela eksekusi
Parry di satu game membutuhkan timing presisi tapi bisa digunakan lebih fleksibel. Rewardnya tinggi saat kamu membaca telegraph musuh.
Alternatifnya, defensive assists bersifat kuat dan forgiving, tetapi terbatas jumlahnya. Mereka membantu stagger musuh namun perlu dipakai hemat.
Rotasi tim dan synergy
Sistem rotasi di game pertama mengalir lewat Intro/Outro dan efek Concerto saat swap. Ini mendukung kombinasi organik antar karakter.
Sedangkan sistem tag-in di game lain terasa seperti kombo terukur. Bonus faction atau element membuat komposisi tim jadi lebih terarah.
| Aspek | Fleksibel & Open-ended | Terstruktur & Momentum-based |
|---|---|---|
| Parry / Counter | Presisi, bisa kapan saja | Defensive Assists kuat tapi terbatas |
| Rotasi Tim | Intro/Outro, Concerto Effects | Tag-in combo, Assist, buff faction |
| Kontrol Saat Fights | Lebih loose, butuh adaptasi | Lebih tight, eksekusi dihargai |
Takeaway singkat: jika kamu suka bereksperimen dan ekspresi skill, pilih yang menawarkan rotasi bebas. Jika kamu mengutamakan control dan eksekusi presisi, pilih yang momentum-based.
Progression dan Tingkat Tantangan: Siapa yang Lebih Seru di Early Game sampai Endgame?

Progres pemain di kedua judul ini terasa berbeda sejak jam pertama — satu memaksa teknik, satunya memberi ruang tumbuh.
Awal permainan: cepat belajar atau slow burn?
Early game di satu title langsung mendorong parry, dodge, dan cancel. Pemain cepat merasakan growth dalam beberapa jam.
Sementara di game lain, basic attacks cukup efektif di awal. Depth baru muncul saat musuh mulai menuntut synergy dan counterplay.
Desain endgame dan mode yang menonjol
Endgame beragam: ada mode yang fokus rotasi dan boss (Tower of Adversity, Holograms), serta mode tekanan DPS seperti Overdrive dan Whimpering Waste.
Alternatifnya, endgame lain menggunakan Battle Tower dan Deadly Assault untuk menguji presisi, tool use, dan konsistensi decision-making.
| Aspek | Mode A (rotasi/duel) | Mode B (eksekusi/konsistensi) |
|---|---|---|
| Nama contoh | Tower of Adversity, Holograms | Battle Tower, Deadly Assault |
| Fokus | Rotasi tim, duel boss | Presisi, eksekusi berulang |
| Respon terhadap buffs | Event buffs kerap meredam kebutuhan skill | Buff jarang membuat konten trivial |
| Gaya pemain cocok | Players yang suka ceiling tinggi tapi santai saat event | Players yang cari tantangan endgame konsisten |
Skill ceiling, brute force, dan pengaruh buffs
Beberapa event buffs bisa membuat content terkesan mudah. DPS tinggi sering menutupi depth asli sistem.
Di sisi lain, mode yang menuntut presisi memastikan semua tools dan timing tetap relevan.
Jika tujuanmu mencari endgame yang stabil dan menantang, condong ke opsi eksekusi. Untuk yang suka skill ceiling tinggi dengan jeda santai karena event, pilih opsi yang lebih cepat mengajarkan teknik.
Untuk rekomendasi build dan panduan pilihan endgame, lihat panduan pilihan endgame.
Eksplorasi, Konten Dunia, dan “Value” di Luar Pertarungan
Nilai di luar pertempuran sering menentukan berapa lama pemain betah menjelajah sebuah game.
Traversal sebagai pilar pengalaman
Wuthering Waves menempatkan exploration sebagai inti. Wall run membuat tebing jadi jalur, grappling hook menambah vertikalitas, dan wings memberi sensasi melayang.
Tools ini mengubah rute biasa menjadi tantangan skill. Perjalanan terasa sebagai bagian dari gameplay, bukan jeda dari pertarungan.
Update 3.0: lebih banyak ruang untuk jelajah
Versi 3.0 “We Who See the Stars” membawa region Lahai-Roi, motor all-terrain, Autopilot Mode, dan Cinematic Mode.
Fitur ini memperkaya content open-world: minigame, quest santai, dan opsi skip tutorial untuk langsung mencoba area baru.
| Fokus | Exploration | Arena/Combat |
|---|---|---|
| Traversal | Wall run, grappling, wings, motor | Terbatas pada match/encounter |
| Playstyle | Relaxed checklist & foto | Skill ceiling dan rotasi tim |
| Ketergantungan karakter | Tools umum, tidak perlu karakter spesifik | Butuh specific characters untuk sinergi |
Sisi non-combat ini memberi value bagi pemain yang suka activity ringan, eksplor, dan hunting checklist. Meski game gacha sering memicu FOMO, aspek world dan content di sini terasa lebih merata.
Kesimpulannya, jika kamu cari dunia luas untuk dijelajah dan mode santai, pendekatan exploration pada wuthering waves layak diprioritaskan. Untuk pengalaman yang padat pada arena dan rotasi, pilihan lain lebih to-the-point.
Kesimpulan
Pilihan terbaik bergantung pada apa yang kamu cari dalam permainan. zenless zone zero menonjol untuk pemain yang mengutamakan kontrol ketat, rotasi tim terukur, dan endgame yang menuntut presisi.
Sementara wuthering waves cocok untuk mereka yang suka kebebasan kombo, eksplorasi luas, dan value besar di luar combat. Update traversal juga menambah alasan untuk menjelajah lebih lama.
Singkatnya: kalau kamu mengejar depth dan tantangan berulang, condonglah ke yang pertama. Jika kamu lebih suka pengalaman santai, eksplorasi, dan event yang cepat clear, coba yang kedua.
Coba keduanya bila memungkinkan, lalu pilih berdasarkan prioritas—apakah kamu ingin combat yang memaksa skill, atau petualangan dan content yang lebih longgar.
➡️ Baca Juga: Thunderbolt 5 & USB4 v2: Motherboard Baru dengan Transfer 80 Gbps
➡️ Baca Juga: Cara Share Xbox Game Pass Ultimate ke 4 Teman (Family Plan)




