Review Game Anime “Solo Leveling: ARISE”: Se-Wow Apa Anime-nya?

Apakah adaptasi game ini benar-benar memberi rasa yang sama seperti versi anime/manhwa, atau hanya permainan gacha yang mengandalkan nama besar?
Ini adalah ulasan singkat untuk menilai apakah adaptasi terasa se-wow atau hanya sensasi sesaat. Game tersedia di Android, iOS, dan PC via client atau emulator, jadi banyak pemain punya chance mencoba di platform favorit.
Secara gameplay, pengalaman terasa seperti power fantasy ala Jin-Woo: aksi cepat dan efek visual tajam yang membuat dunia terasa hidup. Namun ada biaya berupa repetisi, grind stamina, dan sistem gacha yang mudah menghambat progres pemain F2P.
Target pembaca: fans anime/manhwa yang mencari lanjutan cerita, dan gamer ARPG yang ingin action cepat di mobile game atau PC. Struktur ulasan akan membahas adaptasi cerita, combat & mode, konten sampingan, lalu gacha dan tembok progres sebelum kesimpulan.
Kualitas presentasi—visual, cutscene, dan atmosfer world—menjadi nilai jual utama. Tapi issue repetitif adalah thing yang wajib diwaspadai sebelum memutuskan main atau skip.
Untuk konteks perbandingan dan catatan pra-rilis lain, lihat juga artikel terkait. Selanjutnya, kita akan bahas platform mana yang paling enak dimainkan dan untuk siapa game ini cocok.
Kesimpulan Singkat
- Visual dan atmosfer kuat jadi daya tarik utama.
- Gameplay memberi feel like power fantasy, terasa memuaskan di momen tertentu.
- Repetisi dan grind dapat mengurangi kenikmatan jangka panjang.
- Gacha berpotensi jadi penghalang bagi pemain F2P.
- Direkomendasikan untuk fans serius yang suka action cepat dan koleksi karakter.
Gambaran singkat Solo Leveling: ARISE sebagai mobile game ARPG berbasis anime
solo leveling: ARISE adalah mobile game ARPG hack-and-slash yang menaruh progression sebagai tulang punggung pengalaman. Core loop-nya straightforward: masuk dungeon, grind, naik level, buka skill, lalu upgrade gear.
Platform rilis dan implikasi bermain
Rilis resmi tersedia di Android, iOS, dan PC (via client atau emulator). Kontrol layar sentuh nyaman untuk sesi singkat, sementara PC memberi stabilitas dan performa lebih baik untuk grinding panjang.
Siapa yang cocok — dan siapa harus pikir dua kali
Pemain yang paling cocok: fans anime/manhwa yang cari content tambahan, pencinta action cepat, serta mereka yang tahan loop repetitif dan jumlah farming besar.
Perlu berpikir dua kali: pemain yang alergi gacha, tidak suka gate progres, atau mengharapkan misi sangat beragam dari awal.
- Daily loop: masuk dungeon, selesaikan stage, kumpul resource, upgrade, ulang.
- Features yang dicari fans: presentasi sinematik, karakter ikonis, dan sensasi jadi jin-woo di satu part permainan.
| Aspek | Platform | Impak ke pemain |
|---|---|---|
| Kontrol | Android/iOS | Sentuhan langsung, nyaman untuk sesi pendek |
| Performa | PC (client/emulator) | Frame rate lebih stabil, cocok grinding lama |
| Waktu & Komitmen | Semua platform | Flexible: sesi singkat atau farming intens sesuai waktu pemain |
Solo Leveling Arise Review: cerita, adaptasi manhwa, dan rasa “authentic” ala anime
Adaptasi game ini mempertahankan inti story manhwa sambil menambahkan elemen interaktif yang membuat narasi terasa hidup. Penyajian dibuat sedemikian rupa agar penggemar series langsung mengenali tone dan atmosfer dunia.
Premis Sung Jin-Woo dan sistem yang jadi inti cerita
Premis tetap sederhana namun kuat: Sung Jin-Woo bermula sebagai hunter terlemah dan berubah setelah sebuah raid gagal memberi dia sebuah system.
System itu membuat mekanik leveling menjadi bagian penting dari story dan menjelaskan kenaikan power secara logis. Motivasi pribadi—menyelamatkan ibu yang koma—tetap hadir tanpa spoiler.
Konten cerita yang melampaui season anime dan perluasan character sampingan
Penyampaian memakai panel webtoon lengkap dengan voice over dan CGI cutscene. Kombinasi ini menjaga emosi di momen penting dan transisi ke action terasa mulus.
Selain mengikuti plot utama, game memperluas beberapa characters sampingan. Ini membuat world terasa lebih kaya dan tidak hanya berfokus pada satu tokoh saja.
- Story tetap setia pada sumber webtoon dan anime, namun memberi extra content bagi yang ingin lebih.
- Pacing kadang terhenti oleh loop permainan, tapi momen cerita utama terasa nendang.
- Fans series akan menghargai penambahan karakter dan kedalaman lore.
Gameplay dan combat: hack and slash cepat, skill flashy, tapi rawan repetitif

Di level gameplay, aksi terasa tajam dan responsif, walau objective sering berulang.
Loop inti: dungeons, missions, leveling, dan upgrade power
Core loop sederhana: masuk dungeons, selesaikan missions, naik leveling, lalu upgrade gear dan skill. Siklus ini mendominasi sesi permainan dan membuat progression terasa solid namun tidak revolusioner.
- Masuk dungeon → selesaikan objective → kumpul resource → upgrade power.
- Loop dominan untuk membuka fitur dan level chapter berikutnya.
Rasa pertarungan dan elemen taktis
Combat cepat dan memuaskan saat kamu mengeksekusi dodge di timing yang tepat lalu membalas dengan skills. Status effect dan membaca pola enemies menambah kedalaman taktis, sehingga action tidak sekadar spam tombol.
Army of Shadow, mode, dan side quests
Fitur Army of Shadow memberi sensasi memimpin pasukan dan menaikkan rasa power. Mode berbeda dan side quests kadang memberi giliran kepada hunters lain, atau menjadikan hunter sebagai support agar nuansa party tetap terasa meski kontrol utama tunggal.
Repetisi, batas waktu, dan frustrasi di battle
Masalah utama: variasi objective tipis dan stage sering di-reskin, membuat beberapa run terasa mirip. Time limit sekitar tiga menit pada beberapa boss membuat kegagalan terasa karena waktu, bukan kesalahan mekanik.
| Aspek | Impak | Catatan |
|---|---|---|
| Varian stage | Rutin | Sekitar enam latar yang berulang |
| Time limit | Frustrasi | Boss seperti Igris butuh banyak percobaan |
| Combat | Memuaskan | Fast, responsive, fokus pada timing |
Pada akhirnya, moment-to-moment gameplay dan fitur memberi kesenangan action, tapi kamu perlu tahan repetisi dan tekanan time agar pengalaman tetap seru. Untuk konteks perbandingan dan catatan pra-rilis, lihat artikel terkait.
Gacha, progres, dan monetisasi: peluang SSR kecil, grinding besar

Mekanisme summon kerap menjadi penentu utama antara kemajuan mulus dan dinding progres. Di game ini, gacha mengatur akses ke characters dan weapons yang benar-benar mengangkat performa kamu.
Sistem summon, dupe, dan limit break
Kamu melakukan summon untuk mendapatkan character atau weapon. Banyak upgrade butuh dupe agar limit break terbuka dan statistik naik signifikan.
Artinya, tanpa dupe, item yang sama kurang efektif. Itu membuat pemain sering mengulang summon atau membeli paket tertentu.
Drop rate dan dampak ke pemain F2P
Drop rate SSR dikabarkan sekitar 1,2% untuk weapon dan character. Dengan chance setipis itu, pemain F2P bisa butuh waktu lama untuk target pull.
Hasilnya: progres melambat dan motivasi menurun jika RNG tidak berpihak.
Tembok progres dan kapan ia muncul
Progress wall muncul saat story menuntut damage dan gear lebih tinggi. Beberapa laporan menyebut titik kritis sekitar chapter 6 saat mode hard diperkenalkan.
- Gacha: sumber utama characters/weapons.
- Rate SSR ~1,2%: peluang kecil untuk target pull.
- Efek: grind lebih banyak atau dorongan untuk microtransaction.
| Aspek | Impak | Saran |
|---|---|---|
| Drop rate SSR | 1,2% – rendah | Persiapkan ekspektasi F2P |
| Dupe & Limit break | Percepatan power | Fokus pada weapon prioritas |
| Progress wall | Chapter ~6 | Siapkan waktu farming atau invest |
Kesimpulannya, gacha tidak selalu buruk, namun cara ia revolves around dupe, rate rendah, dan gate progres membuat pengalaman pemain F2P perlu sikap realistis. Jika kamu menikmati gameplay dan content, masih ada banyak alasan untuk lanjut; kalau hanya mengejar cerita, siapkan batas waktu atau uang sebelum terjebak grind.
Kesimpulan
Kesimpulannya, yang paling berkesan adalah bagaimana game menghadirkan momen sinematik dari series ke dalam aksi ARPG.
Presentasi visual, animasi, dan cutscene benar-benar membawa nuansa anime ke story dan world. Combat memberi sensasi power yang memuaskan, terutama di awal permainan.
Tetapi repetisi, grind, time limit, dan gacha dengan rate SSR ~1,2% sering jadi penghalang progres. Beberapa pemain Indonesia memberi skor sekitar 3,5/5 setelah ~10 jam mencoba.
Rekomendasi: jika kamu penggemar series dan tahan loop ARPG plus elemen gacha, game ini layak dicoba. Kalau ingin pengalaman tanpa batas progres, mungkin tunggu pembaruan atau pertimbangkan games lain.
Untuk catatan soal kecocokan anak dan pengawasan, baca panduan singkat di kecocokan dengan anak.
➡️ Baca Juga: Windows 11 24H2 Update Ternyata Auto Install Copilot Di Startup? Ngerepotin Banget Gak Sih?
➡️ Baca Juga: HP gaming ini RAM 24GB tapi masih lag, kok bisa?




