Tahukah kamu? Di saat banyak flagship masih berbasiskan proses 3nm, samsung resmi meluncurkan SoC mobile dengan fabrikasi 2nm GAA — sebuah lompatan yang bisa mengubah permainan.
Samsung kembali “naik kelas” lewat chipset flagship yang jadi sorotan. Keberadaan prosesor mobile 2nm pertama ini menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi energi.
Apa itu SoC? Singkatnya, sebuah chip yang menggabungkan CPU, GPU, modem, dan blok AI. Pembaruan di level ini biasanya terasa langsung di smartphone melalui daya tahan baterai, kecepatan aplikasi, serta kualitas kamera dan fitur AI on-device.
Artikel ini akan mengupas fabrikasi, CPU, GPU, kemampuan AI, manajemen termal, hingga kemampuan kamera dan video. Kami juga menyorot apa maknanya bagi pengalaman gaming dan multitasking di ponsel Indonesia, berdasarkan data awal dan klaim resmi.
Di akhir, kita akan lihat bagaimana chip ini bisa memengaruhi peta persaingan chip flagship dan seri Galaxy berikutnya. Yuk, lanjut baca untuk detail bertahap yang mudah dimengerti.
Poin Kunci
- Samsung resmi memperkenalkan prosesor mobile 2nm GAA yang jadi tonggak baru.
- Perubahan SoC berdampak pada performa harian, daya, kamera, dan AI.
- Chipset ini menjanjikan lompatan efisiensi dibanding era 3nm.
- Pengguna smartphone di Indonesia bisa berharap pengalaman gaming dan multitasking lebih baik.
- Setiap aspek teknis akan dibahas bertahap agar mudah dipahami.
Samsung resmi memperkenalkan chipset flagship 2nm pertama di dunia
Pada 20 Desember 2025, samsung resmi mengumumkan chip mobile baru dengan fabrikasi 2nm. Pengumuman ini menandai statusnya sebagai chipset flagship terbaru yang jadi sorotan industri.
Kenapa penting? Klaim sebagai chip 2nm pertama untuk ponsel membuat peluncuran ini layak mendapat headline. Angka node lebih kecil bukan sekadar promosi; ia berfungsi sebagai fondasi untuk lompatan performa, efisiensi, dan kemampuan AI.
Bagaimana ini masuk ke produk Samsung
- Samsung resmi mengonfirmasi penggunaan chipset ini pada beberapa model galaxy s26 yang meluncur di 2026.
- Rilis penuh Galaxy S26 diharapkan diumumkan pada Galaxy Unpacked akhir Februari 2026.
- Strateginya memperkuat kemandirian lini Exynos dalam ekosistem samsung galaxy.
Bagi pengguna, arti praktisnya mudah dirasakan: respons aplikasi lebih cepat, daya tahan baterai lebih baik, dan stabilitas saat beban berat meningkat. Selanjutnya kita akan membahas kunci teknisnya: fabrikasi 2nm GAA dan desain arsitektur baru.
Exynos 2600: Fabrikasi 2nm GAA dan janji efisiensi daya
Peralihan ke fabrikasi 2nm GAA membuka babak baru untuk efisiensi dan kepadatan transistor di chip mobile.
Apa itu proses 2nm GAA dan kenapa penting?
Apa itu Gate-All-Around dan dampak kepadatan transistor
Proses 2nm GAA memakai desain Gate-All-Around yang memberi kontrol arus lebih baik. Ini mengurangi kebocoran saat frekuensi tinggi.
Node lebih kecil berarti transistor bisa ditempatkan lebih rapat. Ruang yang lebih padat memberi pilihan: tingkatkan performa, atau kurangi konsumsi.
Efisiensi daya saat beban berat seperti gaming dan komputasi AI
Fabrikasi 2nm membuat efisiensi daya nyata saat penggunaan campuran. Pada skenario gaming panjang, konsumsi daya cenderung lebih terkendali.
Komputasi AI on-device juga mendapat manfaat: latensi turun dan throttling berkurang, sehingga frame rate lebih stabil.
Dibanding chip 3nm generasi sekarang dan pendahulu nya Exynos 2500
| Aspek | 2nm GAA | 3nm (generasi sekarang) |
|---|---|---|
| Kepadatan transistor | Lebih tinggi, ruang lebih rapat | Tinggi tapi di bawah 2nm |
| Efisiensi daya | Lebih hemat pada beban campuran | Efisien, tapi konsumsi lebih tinggi saat beban berat |
| Stabilitas saat beban | Lebih stabil untuk gaming dan komputasi AI | Rentan throttling pada sesi lama |
Singkatnya, loncatan dari pendahulu nya exynos 2500 ke fabrikasi 2nm berpotensi terasa di baterai, suhu, dan performa saat beban berat. Namun, konfigurasi inti dan instruksi tetap menentukan hasil akhir.
Konfigurasi CPU Arm v9.3 dan peningkatan performa komputasi
Konfigurasi inti baru dirancang untuk menghadapi beban aplikasi modern tanpa mengorbankan efisiensi. CPU memakai arsitektur arm v9.3 dengan susunan deca-core yang jelas fungsi tiap inti.
- 1x C1-Ultra (~3,8GHz) bertugas sebagai “prime” untuk tugas paling berat.
- 3x C1-Pro (~3,25GHz) mengangkat performa harian dan multitasking.
- 6x C1-Pro (~2,75GHz) berfungsi sebagai enam core efisiensi untuk tugas ringan sampai menengah.
Samsung memilih menghapus core hemat daya tradisional dan menggantinya dengan enam core efisiensi berbasis C1-Pro. Keputusan ini menekankan stabilitas performa pada beban panjang seperti game dan kamera komputasional.
Klaim peningkatan performa CPU mencapai hingga 39% dibanding exynos 2500, tapi hasil nyata bergantung pada pendinginan perangkat dan optimasi software.
Arm SME2 hadir untuk mempercepat beberapa jalur pemrosesan AI. Instruksi ini menurunkan latensi pemrosesan AI sehingga fitur on-device terasa lebih instan.
Contoh manfaat: buka aplikasi berat lebih cepat, pergantian antar aplikasi lebih mulus, dan editing foto/video jadi lebih responsif. Setelah CPU, perhatikan GPU Xclipse 960 yang akan menentukan pengalaman gaming.
GPU Xclipse 960, ray tracing, dan lompatan grafis untuk gaming
Xclipse 960 menjadi pusat grafis yang membawa perubahan nyata untuk gaming dan antarmuka. GPU ini tidak hanya menalangi game, tapi juga membuat transisi UI dan akselerasi aplikasi terasa lebih halus.
Performa dan ray tracing
Samsung mengklaim peningkatan performa komputasi dua kali lipat dibanding generasi sebelumnya. Artinya, game bisa berjalan dengan setelan grafis lebih tinggi, resolusi lebih tajam, dan frame rate lebih stabil.
Ray tracing mendapat peningkatan sekitar 50%. Efek pencahayaan, bayangan, dan pantulan terlihat lebih realistis pada game yang mendukung ray tracing.
ENSS: upscaling dan frame generation
Exynos Neural Super Sampling (ENSS) menggunakan AI untuk upscaling dan membuat frame tambahan. Metode ini membuat gerakan lebih halus tanpa menaikkan beban rendering secara linear.
Vendor mengklaim ENSS bisa membuat pengalaman terasa hingga tiga kali lebih halus. Hasil akhir tetap bergantung pada dukungan game, driver, dan pengaturan termal perangkat.
Selanjutnya, setelah loncatan grafis, chip ini juga menjanjikan peningkatan di AI, manajemen panas, dan fitur kamera.
AI, termal, dan kamera: paket fitur flagship yang makin matang
Perpaduan NPU lebih cepat, solusi termal, dan ISP canggih membuat paket ini terasa seperti sistem yang matang. Fokus utamanya adalah pemrosesan on-device agar fitur AI berjalan cepat tanpa selalu bergantung ke cloud.
NPU dan klaim peningkatan AI generatif
NPU ditingkatkan dengan klaim performa AI generatif naik hingga 113%. Artinya tugas seperti ringkasan teks, terjemahan on-device, dan penyuntingan foto cerdas jadi lebih responsif.
Dengan NPU yang kuat, asisten jadi lebih sigap saat memproses data lokal. Ini mengurangi latensi dan penggunaan daya saat menjalankan fitur AI berat.
Heat Path Block: manajemen panas lebih efektif
Heat Path Block adalah jalur pembuangan panas yang dirancang untuk menurunkan resistensi termal hingga 16%. Hasilnya, smartphone lebih adem saat sesi gaming panjang atau perekaman video berkualitas tinggi.
Resistensi termal lebih rendah juga membantu menjaga performa CPU dan GPU agar tidak cepat turun pada beban berat.
ISP, foto 320MP dan zero shutter lag 108MP
ISP mendukung sensor sampai 320MP dan menawarkan zero shutter lag untuk foto 108MP. Ini membuat tangkapan cepat lebih akurat dan mengurangi blur pada momen penting.
Fitur seperti ini memudahkan pengguna menangkap detail tinggi sambil menjaga respons shutter tetap instan.
Kemampuan video dan codec APV
Perekaman video mencapai 8K 30fps dan 4K 120fps HDR, cocok untuk kreator. Codec APV meningkatkan reproduksi warna dan presisi detail dalam perekaman dan editing.
VPS dan deep learning untuk noise rendah
AI Visual Perception System mengenali elemen gambar real-time, membantu pengaturan eksposur dan warna otomatis.
Untuk low light, deep learning video (DVNR) bekerja mengurangi noise sambil mempertahankan tekstur. Hasilnya video malam lebih bersih tanpa terlihat terlalu halus.
- Pemrosesan AI on-device: respons lebih cepat dan privasi data lebih terjaga.
- Dukungan kamera dan video: paket lengkap untuk foto dan perekaman profesional.
- Manajemen panas: stabilitas performa lebih baik saat beban panjang.
Keseluruhan, paket ini bukan hanya soal CPU atau GPU. Kombinasi NPU, jalur termal, ISP, dan DVNR membentuk satu fitur yang menyasar pengalaman lengkap pengguna smartphone.
Untuk perbandingan detail dengan generasi sebelumnya, lihat keunggulan chip dibanding pendahulu.
Kesimpulan
Kesimpulan: Secara ringkas, Exynos 2600 muncul sebagai lompatan generasi yang menggabungkan fabrikasi 2nm, arsitektur Arm v9.3, GPU Xclipse 960, dan akselerasi NPU untuk kebutuhan AI modern.
Peningkatan klaim meliputi CPU +39% dibanding exynos 2500, grafik dan ray tracing lebih kuat, NPU jauh lebih cepat, serta manajemen panas yang lebih baik. Semua itu dirancang agar performa tetap stabil saat gaming, perekaman video, dan komputasi berat.
Soal ketersediaan, chipset ini dipastikan hadir di beberapa model galaxy s26 pada 2026. Untuk informasi pelengkap soal penempatan di perangkat lipat, lihat kabar tentang Galaxy Z Flip 8.
Jika kamu prioritasnya gaming halus, kamera/video, dan fitur AI on-device, lini Galaxy S26 bertenaga chip ini layak dipantau. Pantau pengumuman resmi dan uji performa nyata sebelum memutuskan.
➡️ Baca Juga: Rilis watchOS 11, Apple Watch Perkenalkan Metrik “Training Load” untuk Atlet.
➡️ Baca Juga: 10 Hero Paling Overpowered di MARVEL Cosmic Invasion (dan Cara Mengalahkannya)