Apple M4 Ultra Ternyata Masih Kalah Speed Dari Threadripper? Padahal Harga 3 Kali Lipat Loh!

Pernahkah kamu merasa bingung memilih hardware terbaik? Investasi besar untuk sebuah processor kerap membuat kita bertanya: apakah harganya sepadan dengan kecepatan yang didapat?
Dunia komputasi high-end dihebohkan oleh dua raksasa. Di satu sisi, chip premium dari ekosistem ternama. Di sisi lain, prosesor AMD yang menjadi andalan workstation berat.
Perbandingan ini jauh lebih dalam dari sekadar angka clock speed semata. Kita akan menelisik arsitektur, efisiensi, platform pendukung, dan nilai terbaik untuk uang kamu.
Artikel ini akan mengupas tuntas berdasarkan spesifikasi resmi dan hasil pengujian nyata. Pemenang sejati sangat tergantung pada kebutuhan spesifikmu, apakah untuk rendering berat atau kreativitas yang mobile.
Poin-Poin Penting
- Artikel ini mengeksplorasi pertanyaan provokatif tentang harga versus kecepatan pada prosesor high-end.
- Dua prosesor dari filosofi desain berbeda akan dibandingkan secara mendalam.
- Analisis tidak hanya tentang angka mentah, tetapi juga arsitektur dan efisiensi daya.
- Ada trade-off yang jelas antara performa multi-core maksimal dan konsumsi daya yang optimal.
- Perbedaan harga platform secara keseluruhan bisa sangat signifikan.
- Semua klaim akan didukung oleh data dan konteks penggunaan yang relevan.
- Kebutuhan pengguna merupakan faktor penentu utama dalam memilih pemenangnya.
Pendahuluan: Pertarungan Processor Titan vs Efisiensi
Lanskap processor high-end saat ini diwarnai oleh persaingan sengit antara pendekatan “lebih banyak core” dan “lebih efisien”. Di satu sisi, AMD dengan prosesor andalannya mendominasi pasar workstation dan server berkat jumlah core yang sangat besar.
Di sisi lain, chip dari Cupertino hadir sebagai penantang serius. Penerus seri M1 dan M2 ini menawarkan efisiensi daya serta performa per watt yang luar biasa.
Ini adalah pertarungan antara dua filosofi ekstrem. Yang satu mengandalkan kekuatan kasar melalui cores dan threads dalam jumlah raksasa.
Yang lain mengoptimalkan setiap siklus clock dan transistor untuk hasil maksimal dengan daya minimal. Perbedaan mendasar juga terlihat dalam pendekatan platform.
AMD menawarkan ekosistem terbuka yang mudah di-upgrade. Sebaliknya, kompetitornya memilih sistem terintegrasi dan tertutup untuk pengalaman yang lebih terpadu.
| Spesifikasi | Prosesor AMD Flagship | Chip Apple Generasi Terbaru |
|---|---|---|
| Tanggal Rilis | 19 Oktober 2023 | 7 Mei 2024 |
| Harga CPU (USD) | $3,899 | Premium (lebih tinggi) |
| Proses Manufaktur | 5nm | 3nm |
| Jumlah Core/Thread | 96 cores / 192 threads | 10 cores (konfigurasi dasar) |
| Konsumsi Daya (TDP) | ~350W | ~40W |
| Filosofi Desain | Platform Terbuka | Ekosistem Terintegrasi |
Data benchmark awal mengungkap fakta mengejutkan. Meski menggunakan proses manufaktur lebih tua (5nm), prosesor AMD menunjukkan keunggulan performa multi-core yang signifikan.
Angkanya mencapai 304% lebih tinggi dalam tes agregat. Perbedaan performance ini menjadi bahan pertimbangan penting mengingat selisih harga yang besar.
Sistem berbasis chip Apple cenderung memiliki harga premium sangat tinggi. Padahal, platform kompetitor menawarkan performa serupa atau bahkan lebih baik dengan biaya lebih terjangkau.
Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan dari semua sisi secara objektif. Kami mengajak kamu, baik pengguna setia AMD, penggemar Apple, atau yang netral, untuk melihat fakta secara jernih.
Mari kita eksplorasi data dan analisis sebelum mengambil keputusan pembelian computer yang tepat untuk kebutuhanmu.
Spesifikasi Dasar: Inti Kekuatan Masing-Masing
Apa yang membuat satu processor lebih cepat dari yang lain? Jawabannya dimulai dari spesifikasi intinya.
Angka-angka ini adalah fondasi. Mereka langsung mengungkap filosofi desain dan target pasar dari setiap chip.
Arsitektur dan Proses Manufaktur: 3nm vs 5nm
Perbedaan pertama dan paling mendasar ada pada teknologi pembuatan. Chip dari Cupertino dibangun dengan proses lithography 3 nanometer.
Proses yang lebih kecil ini memungkinkan kepadatan transistor lebih tinggi. Jumlah transistor sekitar 28 miliar berkontribusi pada efisiensi yang sangat baik.
Di sisi lain, prosesor AMD flagship menggunakan node 5nm. Teknologi ini sudah sangat matang dan dioptimalkan untuk beban kerja konstan yang berat.
Dengan sekitar 26,28 miliar transistor, fokusnya adalah pada stabilitas di bawah konsumsi daya besar. Perbedaan arsitektur instruction set juga krusial.
- ARM (Apple M4): Dirancang untuk efisiensi daya, mendukung ekosistem perangkat mobile dan terintegrasi.
- x86-64 (AMD Threadripper): Arsitektur standar untuk desktop dan workstation, menjamin kompatibilitas luas dengan semua perangkat lunak profesional.
Jumlah Core, Thread, dan Clock Speed: Kuantitas vs Optimasi
Di sinilah perbedaan menjadi sangat dramatis. Satu pihak memilih jalan kuantitas, sementara yang lain fokus pada optimasi.
Pendekatan pertama mengerjakan puluhan tugas secara paralel. Pendekatan kedua menyempurnakan eksekusi pada unit yang lebih sedikit.
| Spesifikasi Kunci | AMD Threadripper 7975WX | Apple M4 (10-core) |
|---|---|---|
| Jumlah Core / Thread | 32 cores / 64 threads | 10 cores / 10 threads |
| Kecepatan Clock (Boost) | Hingga 5.3 GHz | Hingga 4.4 GHz |
| Cache Memory | L3 Cache 128 MB | L2 Cache 4 MB |
| TDP (Thermal Design Power) | ~350 Watt | ~40 Watt |
| Dukungan Arsitektur | 64-bit, Multiplier Unlocked | 64-bit |
Angka cores dan threads yang jauh lebih besar adalah senjata utama untuk komputasi paralel. Ini untuk rendering, simulasi, atau kompilasi kode skala besar.
Kecepatan clock yang lebih tinggi, yaitu 5.3 GHz, memberikan keunggulan dalam beban kerja single-threaded. Tugas-tugas yang tidak terbagi menjadi lebih responsif.
Perbedaan cache juga signifikan. Kapasitas cache L3 yang sangat besar berfungsi sebagai kolam data super cepat untuk semua core.
Ini mengurangi hambatan akses memori pada aplikasi berat. Nilai TDP yang kontras, 350W vs 40W, adalah bukti nyata dari filosofi yang berbeda.
Satu dirancang untuk performa puncak tanpa mempedulikan daya. Yang lain mengejar efisiensi maksimal. Fitur multiplier unlocked pada prosesor AMD juga memberi kebebasan untuk overclocking tambahan.
Performa Murni: Hasil Benchmark Tidak Bohong
Tes benchmark adalah alat ukur standar untuk mengetahui kekuatan sebenarnya sebuah processor. Angka-angka ini memberikan gambaran objektif di luar klaim pemasaran.
Mari kita lihat data pengujian sintetis dan dunia nyata. Perbandingan ini akan mengungkap siapa yang unggul dalam berbagai jenis tugas komputasi.
Kekuatan Multi-Core: Domain Threadripper
Dalam hal komputasi paralel, prosesor AMD flagship berkuasa mutlak. Jumlah core dan threads yang sangat besar menjadi senjata pamungkasnya.
Hasil pengujian di berbagai perangkat lunak benchmark konsisten. Chip ini mendominasi di Cinebench R23, Blender BMW, dan V-Ray.
Skor agregat dari berbagai tes sintetis menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok. Nilainya adalah 54.37 berbanding 13.46.
Ini berarti keunggulan performance mencapai 304%. Perbedaannya bukan sedikit, tetapi lebih dari tiga kali lipat.
| Benchmark Multi-Core | AMD Threadripper 7975WX | Apple M4 (10-core) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| PassMark CPU Mark | ~145,000 poin | ~N/A (skor sistem terintegrasi) | Unggul mutlak untuk AMD |
| Cinebench R23 (Multi-Core) | > 90,000 poin | ~ 12,000 poin | Performa rendering sangat unggul |
| Blender (BMW27) | Waktu render sangat cepat | Waktu render lebih lama | Untuk pemodelan 3D kompleks |
| V-Ray Benchmark | Skor sangat tinggi | Skor menengah | Benchmark rendering khusus |
Aplikasi apa yang paling diuntungkan oleh kekuatan ini? Semua pekerjaan yang dapat dibagi menjadi banyak bagian.
- Render 3D dan Animasi: Proses rendering model kompleks menjadi gambar jadi.
- Simulasi Ilmiah dan Engineering: Perhitungan fisika, kimia, atau analisis elemen hingga.
- Kompilasi Kode Besar: Membangun seluruh perangkat lunak dari kode sumber.
- Encoding Video Resolusi Tinggi: Mengonversi video 8K atau format RAW.
- Virtualisasi Banyak Mesin: Menjalankan puluhan virtual machine sekaligus.
Bagi para profesional di bidang ini, performance multi-core adalah raja. Kecepatan penyelesaian pekerjaan adalah segalanya.
Performa Single-Core: Di Mana Apple M4 Bersinar?
Lalu, di mana chip dari Cupertino menunjukkan taringnya? Jawabannya ada pada efisiensi eksekusi perintah tunggal.
Berkat arsitektur ARM yang dioptimalkan dan proses manufaktur 3nm, efisiensi per clock-nya sangat baik. Ini terlihat dalam tes single-core.
Pada benchmark seperti Geekbench 6, hasilnya bisa sangat berdekatan. Bahkan, dalam beberapa kondisi, chip ini bisa mendekati atau menyamai rivalnya.
Single-core performance yang tangguh ini lebih terasa dalam penggunaan sehari-hari. Sebagian besar tugas kita tidak terbagi dengan sempurna.
| Benchmark Single-Core | AMD Threadripper 7975WX | Apple M4 (10-core) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Geekbench 6 (Single-Core) | ~ 3,200 poin | ~ 3,000 – 3,100 poin | Hasil sangat berdekatan |
| Cinebench R23 (Single-Core) | > 2,000 poin | > 1,800 poin | Perbedaan kecil |
| Responsivitas Sistem | Sangat Baik | Luar Biasa | Pengalaman penggunaan harian |
Kapan kecepatan single-core ini menjadi keuntungan besar? Saat kamu melakukan aktivitas yang lebih ringan dan langsung.
- Browsing Web dan Media Sosial: Membuka banyak tab dengan lancar.
- Aplikasi Office dan Produktivitas: Mengetik dokumen, spreadsheet, atau presentasi.
- Pengeditan Foto Ringan: Menggunakan Lightroom atau Photoshop untuk penyesuaian dasar.
- Komunikasi dan Konferensi Video: Panggilan Zoom atau meeting online.
- Memutar Konten Multimedia: Streaming film dan musik dalam kualitas tinggi.
Untuk pengguna umum, speed dalam tugas-tugas seperti inilah yang paling penting. Sistem terasa cepat dan responsif.
Interpretasi hasil benchmark ini perlu bijak. Angka yang sangat tinggi dari satu pihak tidak serta-merta membuat pihak lain “lambat”.
Chip 10-core dari Apple masih sangat cepat untuk kelas laptop atau desktop kompaknya. Benchmark sintetis juga tidak selalu mencerminkan pengalaman nyata.
Di ekosistem yang dioptimalkan sempurna, kinerja perangkat lunak dan hardware bisa sangat mulus. Efisiensi ini sering kali tidak tertangkap oleh angka tes mentah.
Pada akhirnya, pemenang dalam hal performance murni sangat bergantung pada jenis beban kerja yang kamu jalankan.
Efisiensi Daya: Konsumsi 350W vs 40W

Bayangkan perbedaan antara mesin sport yang haus bensin dan mobil listrik yang senyap. Analogi itu menggambarkan betapa ekstremnya perbedaan konsumsi power antara dua prosesor ini.
Thermal Design Power (TDP) adalah angka kunci. Nilai 350 Watt untuk satu pihak dan hanya 40 Watt untuk yang lain berbicara sangat jelas.
Angka TDP yang tinggi punya konsekuensi nyata. Sistem harus dilengkapi pendingin cair All-in-One high-end atau custom loop yang mahal.
Power supply unit (PSU) juga harus sangat besar, minimal 1000 Watt untuk menopang seluruh computer. Ini adalah investasi tambahan yang signifikan.
Sebaliknya, chip dengan TDP 40 Watt bisa beroperasi hampir sunyi. Banyak konfigurasinya menggunakan pendingin pasif atau kipas kecil yang jarang berputar kencang.
Lingkungan kerja yang tenang dan bebas gangguan adalah nilai plus besar. Ini ideal untuk studio rekaman atau ruang kerja di rumah.
Dampaknya pada tagihan listrik juga patut dihitung. Jika digunakan 24/7 untuk rendering, power consumption tinggi akan menambah biaya operasional bulanan.
Perbedaannya mencapai 775%. Beban kerja yang terus-menerus akan terasa di kantong pengguna.
Di sinilah konsep “performance per watt” menjadi penting. Chip dari Cupertino mungkin memberikan angka performance total lebih rendah.
Namun, efisiensi energinya jauh lebih unggul. Setiap watt daya yang dikonsumsi menghasilkan lebih banyak pekerjaan yang berguna.
Ini adalah kemenangan besar dalam hal optimasi. Arsitektur dan teknologi manufaktur 3nm adalah kuncinya.
Untuk pengguna laptop, efisiensi adalah segalanya. Varian mobile chip ini memberikan daya tahan baterai yang sangat lama.
Performa juga tetap konsisten tanpa throttling berlebihan. Kamu bisa mengedit video atau desain di mana saja tanpa khawatir colokan.
Dari sudut pandang lingkungan, pilihannya juga jelas. Sistem dengan efisiensi energi tinggi memiliki jejak karbon yang lebih rendah.
Penggunaan power yang lebih sedikit adalah kontribusi kecil untuk keberlanjutan.
Jadi, bagi yang tidak membutuhkan kekuatan penuh 24/7, efisiensi menjadi nilai jual utama. Nilai ini bisa mengimbangi harga premium sistem terintegrasi.
Di sisi lain, CPU dengan TDP 350 Watt tetap sangat relevan. Tugas seperti simulasi ilmiah atau render deadline ketat membutuhkan penyelesaian secepat mungkin.
Di skenario itu, konsumsi daya besar adalah pengorbanan yang diterima. Kecepatan penyelesaian pekerjaan adalah yang terpenting.
Pilihan akhir kembali ke prioritas kamu: kecepatan mutlak atau efisiensi yang optimal.
Harga dan Nilai (Value for Money): Mahal Belum Tentu Lebih Cepat
Membeli processor high-end bukan sekadar soal kecepatan. Ini juga tentang pertimbangan nilai setiap rupiah yang dikeluarkan.
Harga premium tidak selalu menjamin performance tertinggi. Mari kita lihat data nyata untuk memahami mana yang memberi nilai terbaik.
Harga resmi untuk CPU AMD flagship adalah $3,899. Dalam rupiah, ini sekitar Rp 60 jutaan hanya untuk chip-nya saja.
Sementara itu, harga chip dari Cupertino untuk varian 10-core tidak diumumkan. Namun, sistem lengkap seperti Mac Studio diperkirakan sangat mahal.
Berdasarkan generasi sebelumnya, harganya bisa mencapai $5,000 hingga $10,000. Itu setara dengan Rp 80 hingga 160 jutaan untuk satu unit computer utuh.
| Aspek Perbandingan | AMD Threadripper PRO 7975WX | Sistem dengan Chip Generasi Terbaru Apple |
|---|---|---|
| Harga CPU Saja (MSRP) | $3,899 (~Rp 60 juta) | Tidak dijual terpisah |
| Estimasi Harga Sistem Lengkap | $6,000 – $8,000+ (tergantung konfigurasi) | $5,000 – $10,000+ |
| Komponen yang Diperoleh | CPU saja, perlu beli motherboard, RAM, GPU, dll secara terpisah | Sistem terintegrasi lengkap (CPU, GPU, memori, penyimpanan) |
| Skor Cost-Effectiveness (Performance/Price) | 13.01 (sangat tinggi) | Data tidak tersedia (sistem terintegrasi) |
| Potensi Biaya Tambahan | PSU besar, pendingin cair, upgrade komponen di masa depan | Minimal, sistem sudah optimal dari pabrik |
Jika hanya melihat angka performance mentah per dolar, pilihan pertama menang telak. Skor 13.01 dalam evaluasi cost-effectiveness sangat mengesankan.
Ini berarti kamu mendapatkan kecepatan komputasi yang sangat besar untuk uang yang dikeluarkan. Perbandingan ini berdasarkan data benchmark multi-core yang sudah dibahas.
Namun, chip dari ekosistem tertutup membebankan premium untuk hal lain. Kamu membayar untuk integrasi sempurna, kualitas konstruksi, dan efisiensi daya.
Pengalaman pengguna yang mulus di macOS dan optimasi perangkat lunak juga termasuk dalam harga. Ini adalah nilai yang sulit diukur dengan angka.
Untuk profesional yang penghasilannya bergantung pada proyek, investasi besar bisa kembali cepat. Waktu render yang dipangkas setengah bisa berarti lebih banyak klien.
Dalam skenario ini, processor dengan jumlah core raksasa adalah alat produksi. Kecepatan penyelesaian tugas adalah segalanya.
Sebaliknya, kreator dengan mobilitas tinggi punya prioritas berbeda. Mereka menghargai portabilitas, masa pakai baterai lama, dan workflow tanpa hambatan.
Bagi mereka, premium harga mungkin sepadan dengan kemudahan yang didapat. Pertimbangan ini melampaui sekadar speed mentah.
Faktor biaya total kepemilikan juga penting. Selain harga beli, pertimbangkan konsumsi listrik bulanan.
Processor dengan TDP 350W akan menambah tagihan jika digunakan terus-menerus. Sementara varian efisiensi tinggi hanya butuh daya kecil.
Platform terbuka menawarkan kemudahan upgrade komponen di masa depan. Kamu bisa ganti GPU atau tambah RAM tanpa mengganti seluruh sistem.
Nilai jual kembali juga perlu dipikirkan. Perangkat dari merek ternama sering kali punya harga second yang lebih stabil.
Kesimpulan sementara cukup jelas. Jika tujuan utama adalah performa maksimal dengan anggaran terbatas, satu platform menawarkan nilai lebih baik.
Namun, jika efisiensi, portabilitas, dan ekosistem adalah prioritas utama, pilihan lain punya justifikasi harganya.
Pilihan akhir kembali ke bagaimana kamu menggunakan computer. Nilai terbaik selalu relatif terhadap kebutuhan spesifik pengguna.
Platform dan Kompatibilitas: Kebebasan Memilih vs Ekosistem Tertutup
Platform hardware yang kamu pilih akan menentukan seberapa bebas kamu bisa menyesuaikan computer di masa depan.
Di satu sisi, ada filosofi open platform yang memberi kendali penuh atas setiap component. Di sisi lain, sistem terintegrasi menawarkan pengalaman yang sudah dioptimalkan sejak awal.
Perbedaan ini sangat mempengaruhi biaya, kemudahan perawatan, dan masa pakai sistem kamu.
Socket, Motherboard, dan Upgradeability
Prosesor AMD Threadripper 7975WX menggunakan socket sTR5. Desain ini memungkinkan kamu untuk upgrade CPU di masa mendatang, asalkan masih dalam generasi yang sama.
Kamu juga punya banyak pilihan motherboard dari vendor seperti ASUS, Gigabyte, dan ASRock. Setiap papan induk menawarkan fitur dan harga yang berbeda.
Sebaliknya, chip M4 dari Apple terjual sebagai sistem utuh seperti Mac Studio. Tidak ada opsi untuk mengganti CPU atau GPU secara mandiri.
Upgrade terbatas pada RAM dan penyimpanan di beberapa model. Itu pun seringkali sulit dilakukan dan biayanya mahal.
Kebebasan memilih components seperti PSU, GPU, dan sistem pendingin adalah hak istimewa pengguna platform terbuka. Kamu bisa merakit sesuai kebutuhan dan budget.
Dukungan Memori dan PCIe
Platform berbasis Threadripper mendukung memori DDR5 dengan kapasitas sangat besar. Kamu bisa memasang hingga beberapa terabyte RAM untuk beban kerja berat.
Kecepatan aksesnya juga sangat tinggi. Selain itu, tersedia 136 lane PCIe 5.0 untuk banyak perangkat.
Kamu bisa memasang beberapa GPU, SSD NVMe berkecepatan tinggi, dan kartu ekspansi profesional sekaligus. Ini penting untuk workstation yang kompleks.
Sistem dengan chip M4 menggunakan unified memory terintegrasi. Bandwidth-nya sangat tinggi dan efisien untuk performance grafis.
Namun, kapasitasnya terbatas pada pilihan saat pembelian, misalnya maksimal 192GB. Setelah itu, tidak bisa ditambah lagi.
PCIe pada sistem ini digunakan secara internal. Jumlah lane-nya tidak dipublikasikan secara detail.
Ekspansi eksternal sangat bergantung pada port Thunderbolt atau USB4. Ini membatasi jumlah perangkat tambahan yang bisa dipasang.
| Aspek Platform | AMD Threadripper 7975WX (sTR5) | Sistem dengan Apple M4 |
|---|---|---|
| Socket CPU | sTR5 (Upgradeable) | Terintegrasi/Tertutup |
| Pilihan Motherboard | Banyak, dari berbagai vendor | Tetap, bagian dari sistem |
| Dukungan Memori | DDR5, kapasitas sangat besar (beberapa TB) | Unified Memory, kapasitas tetap (contoh: hingga 192GB) |
| Interface Ekspansi | 136 lane PCIe 5.0 | PCIe internal + Thunderbolt/USB4 |
| Kemudahan Upgrade Komponen | Sangat Fleksibel (CPU, GPU, RAM, Storage) | Sangat Terbatas (Storage pada model tertentu) |
| Target Pengguna | Pengguna yang butuh kustomisasi dan ekspansi maksimal | Pengguna yang menginginkan sistem siap pakai dan sederhana |
Untuk workstation yang membutuhkan banyak kartu ekspansi, pilihan platform terbuka adalah satu-satunya jalan. GPU tambahan, kartu capture video, atau RAID controller membutuhkan slot PCIe yang banyak.
Sebaliknya, bagi pengguna yang ingin sistem “kerja langsung”, kesederhanaan ekosistem tertutup sangat menarik. Tidak perlu repot memilih komponen atau khawatir dengan kompatibilitas.
Pilihan ini pada akhirnya tentang prioritas. Apakah kamu menghargai kebebasan atau lebih suka kemudahan?
Grafik Terintegrasi: Apakah iGPU Apple M4 Jadi Pembeda?
Apakah kamu lebih suka segala sesuatu dalam satu paket, atau memilih komponen terbaik untuk setiap bagian? Pertanyaan ini sangat relevan ketika membahas unit pemrosesan grafis dalam sebuah computer.
Di sini, perbedaan filosofi antara dua processor ini menjadi sangat jelas. Satu pihak mengandalkan solusi terpisah, sementara yang lain membangun segalanya di dalam satu chip.
Prosesor AMD flagship, seperti seri workstation andalannya, tidak dilengkapi dengan Graphics Processing Unit (GPU) terintegrasi. Pengguna wajib memasang kartu grafis diskrit, seperti NVIDIA GeForce RTX atau AMD Radeon.
Ini adalah hal yang biasa dan bahkan diharapkan di kelas ini. Pengguna workstation dan server selalu membutuhkan kekuatan grafis diskrit yang jauh lebih powerful.
Kartu tambahan itu digunakan untuk rendering kompleks, komputasi Artificial Intelligence (AI), atau simulasi. Oleh karena itu, ketiadaan iGPU bukanlah kekurangan, melainkan pilihan desain.
Sebaliknya, chip dari Cupertino hadir dengan GPU terintegrasi (iGPU) yang sangat capable. Varian tinggi dari generasi ini bahkan dilaporkan memiliki konfigurasi 32-core.
iGPU Apple terkenal dengan efisiensi daya dan performance-nya yang solid untuk aplikasi kreatif. Software seperti Final Cut Pro dan DaVinci Resolve berjalan sangat mulus.
Dukungan untuk teknologi khusus juga menjadi keunggulan. Akselerasi hardware untuk codec video ProRes, AV1, dan API Metal untuk grafis sudah terintegrasi.
Fitur machine learning juga mendapat dukungan khusus. Ini menciptakan ekosistem yang sangat dioptimalkan untuk kreator.
| Aspek Grafis | Filosofi Platform Terbuka (Contoh: AMD Threadripper) | Filosofi Sistem Terintegrasi (Contoh: Apple M4) |
|---|---|---|
| Solusi Grafis | GPU Diskrit (Wajib) | GPU Terintegrasi (iGPU) Sudah Termasuk |
| Implikasi Biaya Awal | + Biaya kartu grafis high-end (bisa Rp 10-40 juta+) | Biaya sudah termasuk dalam harga sistem |
| Konsumsi Daya | Sangat Tinggi (GPU + CPU) | Sangat Efisien |
| Fleksibilitas & Upgrade | Sangat Tinggi. Bisa ganti GPU kapan saja. | Sangat Terbatas. Grafis tidak dapat diganti. |
| Target Penggunaan Grafis | Beban Sangat Berat (3D, AI, Simulasi) | Beban Ringan hingga Menengah, dan Aplikasi Kreatif Teroptimasi |
Lalu, untuk tugas apa iGPU yang powerful ini sudah lebih dari cukup? Jawabannya adalah untuk mayoritas pekerjaan kreatif umum.
Editing video 4K, desain grafis 2D, dan komposisi foto berjalan lancar. Kamu menghemat biaya tambahan dan daya listrik tanpa kompromi berarti.
Sistem menjadi lebih ringkas dan hampir senyap. Ini adalah nilai jual utama bagi pengguna yang menginginkan all-in-one solution.
Namun, untuk beban komputasi grafis yang ekstrem, GPU diskrit di platform terbuka tetap raja. Render 3D di Cinema 4D atau Blender Cycles membutuhkan kekuatan pemrosesan paralel masif.
Training model AI skala besar juga memanfaatkan memori dan cores khusus pada kartu seperti NVIDIA RTX 4090. Performance-nya akan tetap jauh lebih unggul.
Perbedaan specifications dan arsitektur antara kedua pendekatan ini sangat mendasar. Comparisons harus mempertimbangkan jenis data yang diproses.
Kehadiran iGPU yang mumpuni adalah pembeda besar. Bagi banyak orang, kemampuan grafis dasar yang tangguh sudah memenuhi semua kebutuhan.
Mereka tidak perlu repot memilih, membeli, dan memasang komponen tambahan. Sistem langsung bisa dipakai untuk produktivitas visual.
Bagi pengembang game atau perangkat lunak, dukungan API grafis juga penting. Platform terbuka mendukung DirectX dan Vulkan yang luas.
Sementara ekosistem tertutun mengandalkan Metal API yang eksklusif namun sangat dioptimalkan. Pilihan kembali ke software apa yang kamu gunakan.
Jadi, iGPU yang tangguh memang bisa menjadi penentu pilihan. Ia menawarkan kemudahan dan efisiensi yang sulit ditolak bagi pengguna tertentu.
Apple M4 Ultra vs Threadripper 7975WX: Untuk Siapa Masing-Masing?

Dua filosofi komputasi yang berbeda ini melayani dua dunia user yang hampir bertolak belakang.
Pilihan terbaik tidak ditentukan oleh angka benchmark tertinggi semata. Ia ditentukan oleh kecocokan dengan alur kerja dan prioritas hidup sang user.
Mari kita pecah berdasarkan profil kebutuhan nyata. Dengan begitu, kamu bisa langsung tahu ke mana harus melangkah.
Workstation Berat: Render 3D, Simulasi, Kode Kompilasi
Bagi para profesional yang waktunya sangat berharga, kecepatan penyelesaian adalah segalanya. Di sinilah prosesor dengan jumlah cores dan threads raksasa menunjukkan taringnya.
CPU kelas workstation seperti AMD Threadripper 7975WX adalah pilihan yang tak terbantahkan. Hasil tes performance multi-core secara konsisten merekomendasikannya.
Target user-nya sangat spesifik. Mereka adalah arsitek yang merender model gedung kompleks, insinyur yang menjalankan simulasi dinamika fluida, atau tim VFX untuk film Hollywood.
Ilmuwan yang melakukan komputasi kimia dan developer yang mengompilasi kodebase sebesar Linux kernel juga termasuk. Bagi mereka, computer adalah mesin produksi utama.
Alasan rekomendasinya jelas. Pertama, jumlah core fisik dan thread yang sangat besar memangkas waktu render dan simulasi secara dramatis.
Kedua, dukungan memory DDR5 dalam kapasitas masif memungkinkan pengolahan data set yang luar biasa besar. Ketiga, kelimpahan lane PCIe memfasilitasi konfigurasi multi-GPU dan rak penyimpanan NVMe berkecepatan tinggi.
Platform terbuka memungkinkan kustomisasi penuh. User bisa memilih motherboard, RAM, dan components pendingin sesuai kebutuhan dan anggaran.
Kreator Mobile dan Pengguna yang Peduli Efisiensi
Di sisi lain, ada dunia di mana mobilitas, ketenangan, dan efisiensi adalah raja. Di sini, sistem terintegrasi dengan chip ARM modern bersinar.
Varian tinggi dari generasi terbaru Apple, seperti M4 Max dalam MacBook Pro atau M4 Ultra dalam Mac Studio, adalah pilihan ideal. Mereka dirancang untuk kreator yang selalu bergerak.
Profil user-nya antara lain videografer yang mengedit footage 4K-8K langsung di lokasi syuting. Musisi dan produser yang merekam di studio rumah juga sangat diuntungkan.
Desainer grafis dengan mobilitas tinggi dan profesional yang mengutamakan ruang kerja yang sunyi masuk dalam kategori ini. Bahkan pengguna kantor dengan aplikasi bisnis berat mendapat manfaat dari responsivitas sistem ini.
Kekuatannya terletak pada efisiensi. Performance yang lebih dari cukup untuk editing video resolusi tinggi didapatkan dengan power consumption yang sangat rendah.
Pada laptop, ini diterjemahkan menjadi daya tahan baterai yang luar biasa lama. Pada desktop, sistem beroperasi hampir senyap tanpa pendingin rumit.
Integrasi perangkat lunak dan hardware yang sempurna adalah nilai tambah besar. Aplikasi kreatif seperti Adobe Creative Cloud dan Apple Pro Apps berjalan sangat mulus.
Grafik terintegrasi yang tangguh menghilangkan kebutuhan kartu diskrit. Ini menyederhanakan setup dan mengurangi biaya serta konsumsi daya secara keseluruhan.
| Aspek Rekomendasi | Rekomendasi untuk Kebutuhan Raw Power & Ekspansi | Rekomendasi untuk Portabilitas & Efisiensi |
|---|---|---|
| Contoh CPU/Platform | AMD Threadripper 7975WX (Platform sTR5 Terbuka) | Chip Apple M4 Series (Sistem Terintegrasi macOS) |
| Target Pengguna Utama | Studio Render 3D, Engineer, Ilmuwan Data, Developer Sistem Besar | Videografer, Musisi, Desainer Grafis, Profesional Mobile, Pengguna Kantor |
| Jenis Beban Kerja Khas | Render 3D Kompleks, Simulasi Ilmiah, Kompilasi Kode Raksasa, Virtualisasi Banyak Mesin | Editing Video 4K/8K, Desain 2D & 3D Ringan, Produksi Audio, Aplikasi Bisnis & Produktivitas |
| Alasan Kunci | Jumlah Core/Thread Sangat Besar, Kapasitas & Bandwidth Memory Tinggi, Ekspansi PCIe Luas | Efisiensi Daya & Performa per Watt Unggul, Sistem Senyap, Baterai Tahan Lama (Laptop), Integrasi Software-Hardware Sempurna |
| Pertimbangan Harga | Biaya Awal Tinggi untuk CPU & Platform, tapi Nilai (Performance/Price) Sangat Baik untuk Beban Kerja Target | Harga Sistem Premium, namun Sudah Termasuk Semua Komponen & Optimasi; Biaya Operasional (Listrik) Rendah |
| Fleksibilitas Masa Depan | Sangat Tinggi (Upgrade CPU, GPU, RAM, Storage Mandiri) | Terbatas (Upgrade Umumnya Hanya Storage Eksternal) |
Intinya, comparisons antara dua jenis processors ini bermuara pada prioritas. Apakah kamu membutuhkan kekuatan komputasi mentah dan ruang ekspansi tak terbatas?
Ataukah portabilitas, efisiensi energi, dan kemudahan penggunaan tanpa repot yang lebih kamu hargai? Jawabannya akan menentukan pemenangnya untuk kasus kamu.
Kedua CPUs ini adalah yang terbaik di kelasnya. Mereka hanya melayani kebutuhan yang berbeda dengan pendekatan technology yang juga berbeda.
Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Prosesor
Sebelum memutuskan, penting untuk menimbang secara seimbang apa yang didapat dan apa yang dikorbankan.
Setiap processor dirancang dengan filosofi berbeda. Kelebihan satu pihak sering menjadi kekurangan bagi pihak lain.
Mari kita lihat daftar lengkapnya. Evaluasi ini akan membantumu memilih berdasarkan prioritas pribadi.
Data perbandingan menunjukkan perbedaan ekstrem. Performa agregat satu chip bisa 304% lebih tinggi.
Jumlah core fisiknya juga 220% lebih banyak. Threads yang dihadirkan bahkan mencapai 540% lebih banyak.
Di sisi lain, teknologi litografi saingannya 66.7% lebih maju. Konsumsi dayanya juga 775% lebih rendah.
Rilisnya lebih baru sekitar enam bulan. Semua angka ini punya konsekuensi langsung pada pengalaman kamu.
| Aspek Evaluasi | Kelebihan AMD Ryzen Threadripper PRO 7975WX | Kekurangan AMD Ryzen Threadripper PRO 7975WX | Kelebihan Chip Apple High-End (M4 Series) | Kekurangan Chip Apple High-End (M4 Series) |
|---|---|---|---|---|
| Performa & Daya Komputasi | Performa multi-core tak tertandingi untuk beban kerja profesional. Ideal untuk render 3D, simulasi, dan kompilasi kode besar. | Konsumsi daya (TDP 350W) sangat tinggi. Membutuhkan pendingin cair dan power supply unit (PSU) yang sangat powerful. | Efisiensi daya (performance per watt) luar biasa. Sistem berjalan lebih dingin dan hampir senyap. | Performa multi-core masih kalah signifikan untuk tugas komputasi paralel yang sangat berat. |
| Platform & Fleksibilitas | Platform terbuka dengan kebebasan upgrade dan kustomisasi components (RAM, GPU, penyimpanan, pendingin). | Tidak memiliki grafis terintegrasi. Wajib membeli GPU terpisah yang menambah biaya dan konsumsi power. | Grafis terintegrasi sangat capable untuk kebutuhan kreatif umum. Menghemat biaya dan daya. | Ekosistem tertutup. Tidak ada upgrade untuk CPU atau GPU. Upgrade RAM/SSD terbatas dan mahal. |
| Teknologi & Spesifikasi | Dukungan memori (DDR5) dan ekspansi PCIe (136 lane PCIe 5.0) sangat luas. Cocok untuk workstation kompleks. | Proses manufaktur 5nm sedikit lebih tua dibanding 3nm. Bisa mempengaruhi efisiensi jangka panjang. | Memori terpadu (unified memory) dengan bandwidth sangat tinggi. Proses litografi 3nm lebih maju. | Harga sistem lengkap yang sangat premium. Nilai (value for money) untuk performa mentah kurang kompetitif. |
| Penggunaan & Kompatibilitas | Nilai (cost-effectiveness) sangat baik untuk performa yang diberikan. Kompatibel dengan Windows dan Linux. | Menghasilkan panas banyak dan sistem pendingin bisa berisik. Kurang ideal untuk lingkungan sunyi. | Integrasi sempurna dengan hardware dan software macOS. Ideal untuk mobilitas (laptop) dan desain ringkas. | Terkunci pada macOS. Tidak bisa menjalankan Windows atau Linux native tanpa emulasi atau virtual machine. |
Dari tabel, terlihat bahwa pilihan pertama unggul dalam raw power dan kebebasan. Jumlah cores dan threads yang besar adalah intinya.
Platform terbuka memberi kamu kendali penuh atas motherboard, RAM, dan semua components. Ini adalah surga bagi perakit computer.
Namun, kamu harus siap dengan tagihan listrik yang membesar. Suara kipas dan panas yang dihasilkan juga jadi pertimbangan.
Sebaliknya, chip dari ekosistem tertutup menawarkan pengalaman yang dipoles. Efisiensi adalah kata kuncinya.
Performance per watt-nya menjadikan sistem ini hemat energi dan senyap. Grafis terintegrasi menghilangkan kerumitan tambahan.
Sayangnya, kamu terkunci dalam ekosistem itu. Upgrade di masa depan sangat terbatas dan biayanya tinggi.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa tidak ada pilihan yang buruk. Hanya ada pilihan yang kurang tepat untuk kebutuhanmu.
Jika pekerjaanmu bergantung pada speed komputasi maksimal, tabel jelas mengarah ke satu opsi. Benchmark dan data mendukung hal itu.
Jika kamu menghargai ketenangan, portabilitas, dan kemudahan, opsi lain lebih masuk akal. Pertimbangan ini melampaui angka clock dan cache.
Spesifikasi teknis seperti arsitektur 64-bit dan jumlah CPUs virtual penting. Namun, pengalaman nyata sering ditentukan oleh faktor lain.
Harga menjadi penentu utama bagi banyak orang. Perbedaan price yang besar harus diimbangi dengan manfaat yang sepadan.
Evaluasi semua comparisons di atas dengan jujur. Tanyakan pada diri sendiri: mana yang lebih kamu butuhkan?
Perkembangan Terkini dan Masa Depan
Apa yang bisa kita harapkan dari generasi berikutnya chip performa tinggi?
Dunia processors bergerak sangat cepat. Inovasi dari kedua kubu terus mendorong batas performance dan efisiensi.
Siklus rilis kedua perusahaan punya ritme berbeda. Chip AMD flagship generasi Storm Peak hadir pada Oktober 2023.
Generasi penerusnya, seri 9000, sudah diumumkan dengan peningkatan signifikan. Ini menunjukkan komitmen terhadap pasar workstation berat.
Di sisi lain, Apple menjaga siklus tahunan untuk Apple Silicon. Chip M4 adalah generasi terkini yang rilis Mei 2024.
Varian Ultra yang lebih powerful biasanya menyusul beberapa bulan kemudian. Pola ini memberi pilihan bertahap bagi pengguna.
Perkembangan arsitektur juga menarik untuk disimak. AMD terus meningkatkan jumlah cores dan efisiensi.
Transisi dari proses manufaktur 5nm ke 3nm akan menjadi lompatan besar. Kepadatan transistor yang lebih tinggi menjanjikan performance lebih baik.
Apple juga tidak berhenti menyempurnakan desain ARM-nya. Optimasi untuk single-core dan efisiensi daya tetap menjadi fokus utama.
Tren industri jelas mengarah ke komputasi heterogen. CPU, GPU, dan NPU bekerja sama dalam satu chip.
Chip M4 sudah mengintegrasikan Neural Engine yang kuat untuk tugas AI. AMD merespons dengan memperkenalkan AI accelerators pada seri Ryzen.
Fitur ini menjadi standar baru untuk percepatan machine learning. Aplikasi kreatif dan produktivitas akan semakin diuntungkan.
| Aspek Perkembangan | Tren di Platform Terbuka (Contoh: AMD) | Tren di Ekosistem Terintegrasi (Contoh: Apple) |
|---|---|---|
| Proses Manufaktur | Transisi dari 5nm ke 3nm untuk efisiensi dan kepadatan lebih tinggi. | Bertahan di 3nm dengan optimasi desain dan arsitektur. |
| Jumlah Core & Threads | Peningkatan bertahap jumlah cores fisik dan threads logis. | Fokus pada keseimbangan antara performance cores dan efficiency cores. |
| Integrasi AI | Penambahan dedicated AI accelerators (XDNA) pada chip. | Penguatan Neural Engine untuk pemrosesan on-device. |
| Dukungan Memori | Kapasitas RAM semakin besar dengan kecepatan DDR5 yang meningkat. | Bandwidth unified memory yang lebih tinggi untuk grafis terintegrasi. |
| Ekspansi & Konektivitas | PCIe 5.0 dan 6.0, dengan lebih banyak lane untuk components. | Thunderbolt 5 dan USB4 v2 untuk kecepatan transfer eksternal. |
Prediksi untuk masa depan cukup jelas. Persaingan akan semakin ketat di semua segmen.
Prosesor AMD flagship akan tetap memimpin di raw performance dan ekspansi. Jumlah core raksasa dan platform terbuka adalah keunggulan tak terbantahkan.
Sementara itu, chip Apple Silicon akan terus mendominasi di efisiensi dan integrasi ekosistem. Pengalaman pengguna yang mulus dan daya tahan baterai adalah nilai jual utamanya.
Lalu, apa saran untuk pembeli saat ini? Jika kamu membutuhkan performance maksimal sekarang, pilihan lama masih sangat relevan.
Prosesor seperti AMD Threadripper 7975WX menawarkan kekuatan komputasi yang luar biasa. Investasi hari ini akan berguna untuk tahun-tahun mendatang.
Namun, jika kamu bisa menunggu, pertimbangkan untuk melihat penawaran generasi berikutnya. Inovasi dari kedua belah pihak pasti akan membawa peningkatan yang berarti.
Perkembangan software juga tidak kalah penting. Dukungan untuk arsitektur ARM semakin matang dengan cepat.
Lebih banyak aplikasi profesional yang di-porting secara native. Hal ini mengurangi hambatan kompatibilitas bagi pengguna sistem terintegrasi.
Pengembang juga mulai mengoptimalkan kode untuk multi-core dan akselerasi AI. Manfaatnya akan dirasakan oleh semua pengguna.
Harapannya, persaingan sehat ini akan mendorong inovasi lebih cepat. Konsumen dan profesional akhirnya yang diuntungkan.
Kita akan mendapatkan lebih banyak pilihan dengan nilai yang lebih baik. Setiap generasi baru akan membawa speed, efisiensi, dan kemampuan yang lebih canggih.
Masa depan komputasi high-end tampak sangat cerah. Siapkan diri kamu untuk menyambut era processors yang semakin powerful dan efisien.
Kesimpulan: Pemenangnya Tergantung Kebutuhan Anda
Keputusan akhir dalam memilih processor high-end selalu kembali ke satu pertanyaan mendasar.
Berdasarkan data perbandingan performa agregat, AMD Ryzen Threadripper PRO memang unggul untuk kecepatan multi-core mentah.
Namun, chip dari pihak lain bukanlah produk yang kalah.
Ia mendominasi dalam efisiensi daya, grafis terpadu, dan pengalaman pengguna yang mulus.
Jadi, tidak ada pemenang absolut dalam comparisons ini.
Pemenangnya adalah CPU yang paling cocok dengan kebutuhan spesifik Anda.
Untuk pengguna workstation berat yang butuh raw power, Threadripper PRO 7975WX adalah jawabannya.
Anda mendapatkan performance maksimal dan kebebasan upgrade.
Untuk kreator mobile yang mengutamakan portabilitas dan efisiensi, sistem berbasis Apple M4 (seperti varian Ultra) lebih tepat.
Anda menikmati sistem senyap dengan daya tahan baterai lama.
Kedua processors ini adalah mahakarya rekayasa dengan filosofi berbeda.
Lakukan riset tentang software yang Anda gunakan. Pastikan dioptimalkan untuk platform pilihan.
Keputusan akhir ada di tangan Anda. Pilih processor titan yang benar-benar mendukung produktivitas Anda.
➡️ Baca Juga: Kenapa Windows XP SP3 Masih Dipakai di ATM Bank Sampai 2024? Ini Alasannya Yang Bakal Ngejutkin Lo
➡️ Baca Juga: Xbox Series S Storage Expansion: SSD Terbaik & Cara Pasang



