Apa Itu Majas Hiperbola? Ini Penjelasan, Ciri-Ciri, dan Fungsinya dalam Kalimat

Apakah sebuah ungkapan yang berlebihan bisa membuat pesan lebih hidup atau justru menipu pembaca? Pertanyaan ini sering muncul ketika kita menemui kalimat yang tampak melebih-lebihkan dalam percakapan, sastra, atau iklan.
Majas hiperbola adalah salah satu gaya bahasa yang sengaja memakai pernyataan berlebih untuk menimbulkan efek dramatis. Teknik ini tidak dimaksudkan dibaca secara harfiah, melainkan untuk membangkitkan emosi dan imajinasi pembaca.
Dalam Bahasa Indonesia, bentuk ini sering hadir di percakapan sehari-hari, karya sastra, dan materi promosi. Karena itu, mengenali ciri dan fungsi gaya bahasa ini penting bagi pelajar, penulis, dan siapa saja yang ingin membuat kalimat lebih ekspresif.
Artikel ini dimulai dengan definisi singkat, lalu akan membahas ciri-ciri, fungsi, dan contoh lengkap beserta makna. Selanjutnya, pembahasan akan membantu Anda menggunakan teknik ini dengan tepat tanpa keliru menafsirkan makna.
Ringkasan Utama
- Majas hiperbola menonjolkan pernyataan berlebih untuk efek dramatis.
- Jangan diartikan harfiah; tujuan utamanya membangun emosi.
- Sering ditemukan di percakapan, sastra, dan iklan.
- Berguna bagi pelajar dan penulis untuk meningkatkan ekspresi.
- Artikel ini akan melanjutkan ke definisi formal dan ciri-ciri.
Pengertian Majas Hiperbola dalam Bahasa Indonesia
Seringkali sebuah kalimat tampak melebih-lebihkan demi memberi efek kuat pada pembaca. Istilah ini merujuk pada sebuah gaya bahasa yang sengaja memakai pernyataan berlebihan untuk memperkuat makna, bukan menyatakan fakta literal.
Definisi sebagai gaya bahasa yang melebih-lebihkan
Secara singkat, majas hiperbola menampilkan pernyataan ekstrem untuk menarik perhatian. Penggunaan frasa atau kata-kata seperti “seribu”, “secepat kilat”, atau “lebih panas dari lava” adalah contoh pada level kata, frasa, dan kalimat.
Mengapa sering terasa tidak sesuai kenyataan
Kesan tidak masuk akal muncul karena pilihan kata melampaui realitas. Pembaca atau pendengar tahu ini bukan bohong, melainkan kiasan yang menekankan emosi.
- Perbedaan gaya vs bohong: tujuan menegaskan, bukan menipu.
- Penggunaan sehari-hari: orang pakai untuk menegaskan lelah, kaget, atau kagum.
- Alasan penulis: kalimat jadi hidup, ringkas, dan mudah diingat.
Setelah memahami definisi dan alasan di baliknya, pembaca akan lebih mudah mengenali ciri-ciri utama dalam bagian berikutnya tentang ciri-ciri.
Pengertian Majas Hiperbola dan ciri-ciri utamanya
Ada kalimat yang sengaja dibuat berlebihan agar emosi pembaca langsung tersentuh. Bagian ini memetakan ciri-ciri agar Anda cepat mengenali pola tersebut dalam teks, percakapan, atau iklan.
Tidak masuk akal atau sulit dinalar
Kalimat yang mustahil terjadi di dunia nyata biasanya menunjuk pada ciri-ciri. Jika pernyataan tidak bisa diuji fakta, besar kemungkinan itu gaya berlebih.
Melebih-lebihkan sehingga terkesan lebih besar dari kenyataannya
Tanda mudah dikenali: angka ekstrem seperti “seribu” atau perbandingan superlatif. Kata-kata seperti itu membuat kalimat tampak berlebihan.
Disampaikan secara dramatis untuk memperkuat efek
Penggunaan diksi teatrikal menaikkan tensi. Kalimat menjadi tegas dan memberi efek emosional yang kuat pada pembaca atau pendengar.
Mampu memengaruhi pembaca atau pendengar
Efeknya membuat pembaca pendengar ikut merasakan intensitas—terharu, kaget, atau kagum. Tes cepat: tanya apakah klaim bisa diukur; jika tidak dan tujuannya menegaskan emosi, itu tanda nyata.
- Contoh singkat: “Aku menunggumu seribu tahun.” (melebih-lebihkan)
- Contoh praktis: “Secepat kilat ia pergi.” (dramatis dan non-faktual)
Setelah mengenali ciri-ciri ini, Anda siap memahami fungsi dan penggunaan gaya berlebih dalam karya. Bagian selanjutnya membahas peran dan manfaatnya dalam kalimat.
Fungsi majas hiperbola dalam kalimat dan karya

Ungkapan ekstrem bisa menjadi alat efektif untuk menegaskan suasana dan menarik pandangan pembaca. Di bagian ini kita lihat tiga fungsi utama yang sering muncul dalam tulisan, iklan, dan percakapan sehari-hari.
Memberikan kesan dramatis untuk menarik perhatian
Satu fungsi jelas: menguatkan unsur dramatis. Kalimat berlebih membuat sebuah klaim terasa menonjol dan lebih mendapat perhatian daripada pernyataan biasa.
Contoh kalimat singkat: “Aku menunggu sampai lupa waktu.” — langsung mencuri perhatian pembaca.
Memperindah kalimat pada karya sastra dan komunikasi sehari-hari
Penulis sering memakai teknik ini dalam karya sastra seperti puisi atau prosa untuk membuat bahasa terasa hidup. Bentuknya membuat ungkapan tidak kaku dan mudah diingat.
Contoh kalimat: “Suaranya mengisi seluruh ruangan.”
Memberikan penekanan emosi dan membangun imajinasi
Fungsi majas lain adalah menyorot emosi sehingga pembaca cepat merasakan suasana. Ini membantu membangun imajinasi tanpa penjelasan panjang.
Contoh kalimat: “Air matanya bagai sungai yang tak berujung.”
- Praktis untuk pelajar: ringkasan fungsi berguna saat menjawab soal sekolah.
- Pakai saat ingin menekankan pesan atau membuat narasi lebih hidup, tetapi hindari menyesatkan.
Bagian berikutnya akan menyajikan contoh majas hiperbola lengkap beserta makna pada berbagai konteks.
Contoh majas hiperbola beserta penjelasan maknanya

Contoh-contoh berikut disusun menurut tema agar lebih mudah dipelajari dan dipraktikkan.
Air mata, perasaan, dan pengorbanan
“Banjir air mata” berarti menangis sangat deras, bukan ruangan yang benar-benar terendam.
“Ayah memeras keringat demi memberi nafkah” menggambarkan kerja keras dan pengorbanan, bukan tindakan literal memeras.
Kecepatan, panas, dan kekuatan
“Pencuri itu berlari secepat kilat” menegaskan kecepatan gerak.
“Makanan ini lebih panas dari lava pijar” menekankan sensasi pedas atau panas, bukan perbandingan ilmiah.
Puisi, karya sastra, dan iklan
Kalimat seperti “Aku mau hidup seribu tahun lagi” menunjukkan semangat hidup yang besar dalam karya sastra.
Di iklan, klaim seperti “bikin hidup makin mantap” dipakai untuk menarik perhatian dan mudah diingat.
“Ribuan kali” dan alasannya termasuk hiperbola
“Surat itu butuh waktu ribuan tahun untuk tiba” berarti sangat lama atau berkali-kali, bukan jumlah literal. Frasa ribuan kali lazim dipakai untuk menyatakan frekuensi yang besar.
Lawan gaya: majas litotes
Majas litotes menurunkan klaim, misalnya “Ambilah uang saya yang tak seberapa ini.” Ini kebalikan dari pernyataan berlebih.
| Kategori | Contoh | Makna singkat | Biasanya dipakai di |
|---|---|---|---|
| Emosi | Banjir air mata | Menangis sangat deras | Percakapan, sastra |
| Kerja keras | Memeras keringat | Bekerja sangat keras | Keluarga, narasi |
| Fenomena fisik | Secepat kilat | Sangat cepat | Iklan, berita |
| Iklan | Bikin hidup makin mantap | Menonjolkan manfaat secara berlebihan | Tagline, promosi |
Untuk contoh tambahan dan daftar lengkap, lihat koleksi contoh. Untuk pembahasan gaya bahasa dan media digital, baca juga artikel terkait teknologi dan konten.
Kesimpulan
Intinya, penggunaan klaim ekstrem bertujuan membangkitkan emosi, bukan menyampaikan fakta literal. Sebagai definisi singkat, majas hiperbola adalah gaya bahasa yang sengaja melebih-lebihkan untuk memberi penekanan.
Checklist ciri-ciri: tidak masuk akal, berlebihan, dramatis, dan mampu memengaruhi pembaca serta pendengar.
Fungsi utama dalam kalimat dan karya adalah menarik perhatian, memperindah, dan memberi penekanan emosi atau imajinasi. Contohnya banyak ditemui dalam Bahasa Indonesia sehari-hari, sastra, dan iklan.
Coba ubah satu kalimat biasa menjadi versi berlebih lalu lihat apakah maknanya tetap jelas. Untuk penjelasan lengkap dan contoh tambahan, buka tautan tersebut. Kini Anda siap membedakan gaya ini dari majas lain dan membuat kalimat lebih ekspresif.
➡️ Baca Juga: Bawa Teknologi “Whisper Model”, OpenAI Integrasikan Transkripsi Suara ke Dalam ChatGPT Desktop.
➡️ Baca Juga: 7 Skincare dengan Kemasan Mewah yang Isinya Tidak Pernah Habis




