
Apakah sebuah ponsel di kisaran Rp2-3 juta bisa benar-benar menyaingi performa dan kualitas layar ponsel kelas menengah atas?
Sekilas, perangkat ini ramai dibicarakan karena menawarkan paket layar + performa yang jarang terlihat di segmen harga tersebut. Poin jual utamanya meliputi panel AMOLED 1.5K dengan 144Hz, bodi tipis 6,6 mm dan bobot 170 gram, serta baterai 5160 mAh.
Di balik klaim skor AnTuTu yang berkisar 460 ribu hingga hampir 500 ribu, kami ingin tahu apakah angka itu terasa dalam penggunaan sehari-hari: multitasking, scrolling, dan game populer.
Perangkat berjalan dengan Android 15/XOS 15.1 dan chipset MediaTek Helio G200. Kamera belakang terlihat tiga modul, namun yang utama adalah 50 MP, sementara kualitas audio stereo tergolong biasa.
Jika Anda mencari smartphone terjangkau yang mengutamakan layar dan respons, ini kandidat menarik. Namun, bila prioritas Anda kamera lengkap dengan ultrawide atau OIS, ada hal yang perlu dipertimbangkan.
Ringkasan Utama
- Posisi harga sekitar Rp2-3 juta dengan fokus value pada layar dan performa.
- Panel AMOLED 1.5K 144Hz dan bodi tipis jadi daya tarik utama.
- Skor benchmark tinggi tercatat, tapi pembuktian di penggunaan nyata perlu dicek.
- Chipset Helio G200 dan baterai 5160 mAh memberi keseimbangan daya dan efisiensi.
- Kamera utama 50 MP memadai; fitur kamera tambahan terbatas.
- Sesuai untuk yang prioritaskan layar/responsivitas, kurang ideal untuk pencinta kamera lengkap.
Paket penjualan dan posisi Infinix Hot 60 Pro di Hot Series
Sebelum membahas bodi dan layar, mari lihat apa saja yang Anda dapatkan saat membuka kotak penjualan.
Isi box yang langsung berguna
Unit datang dengan pelindung layar terpasang, charger 45W, kabel USB-C, dan case transparan.
Ada juga SIM ejector dan dokumen garansi sehingga Anda tak perlu membeli aksesori tambahan. Nilai praktis ini penting di segmen harga Rp2-3 juta karena menghemat biaya awal.
Posisi dan perbedaan antar varian
Seri ini terdiri dari tiga varian: Hot 60i, hot pro, dan hot pro+. Hot pro berada di posisi tengah sebagai pilihan seimbang antara spesifikasi dan harga.
Hot pro+ menonjol karena bodi lebih tipis (5,95 mm), sementara infinix hot pro versi yang kami ulas punya ketebalan 6,6 mm.
| Varian | Karakter | Cocok untuk |
|---|---|---|
| Hot 60i | Lebih hemat | Pembeli fokus harga |
| Hot pro | Seimbang | Mencari fitur dan nilai |
| Hot pro+ | Bodi super tipis | Prioritaskan desain |
Perbedaan praktis terutama terasa pada desain dan bobot, bukan pada fitur kamera yang serupa. Selanjutnya, kita lihat sisi fisik: material, tombol, dan feel saat digenggam.
Review Infinix Hot 60 Pro: desain bodi tipis, warna unik, dan durabilitas
Bodi ringkas dan palet warna cerah menandai pendekatan desain yang modern. Dimensi 163,47 x 75,87 x 6,6 mm dan bobot sekitar 170 gram membuat perangkat ini nyaman dibawa sehari-hari.
Material polikarbonat dengan frame datar memberi kesan solid. Sentuhan tepi datar terasa modern, meski beberapa pengguna menganggapnya agak tegas di genggaman.
Color-Pop Design hadir dalam beberapa warna: Sleek Black, Sapphire Blue, Coral Tides, dan Titanium Silver. Varian leather juga tersedia dengan aroma khusus: Jungle Breath dan Orange Rose Valley via Energizing Scent-Tech.
Sisi kanan menempatkan tombol Adaptive One-Tap. Tombol ini berfungsi sebagai shortcut kamera, senter, perekaman, atau pemanggil AI dengan pengaturan long press dan double press.
Untuk durabilitas, ada sertifikasi IP64 yang melindungi dari debu dan percikan air. Klaim tahan jatuh hingga 1,5 meter menambah rasa aman untuk pemakaian aktif.
| Aspek | Detail | Manfaat |
|---|---|---|
| Dimensi & bobot | 163,47 x 75,87 x 6,6 mm; ~170 gram | Mudah dikantongi, nyaman satu tangan |
| Warna & varian | Sleek Black, Sapphire Blue, Coral Tides, Titanium Silver, leather w/ aroma | Pilihan gaya sesuai selera pengguna |
| Durabilitas | IP64; klaim jatuh 1,5 m | Tahan percikan air dan penggunaan harian |
| Tombol | Adaptive One-Tap (sisi kanan) | Akses cepat ke fitur seperti kamera/AI |
Desain tipis ini memang menarik, namun ada kompromi pada modul kamera dan audio yang akan dibahas selanjutnya.
Layar AMOLED 1.5K 144Hz yang jadi nilai jual utama
Bagian yang paling sering membuat calon pembeli terpikat adalah kualitas layar—di sini ia tampil beda.
Panel 6,78 inci dan resolusi 1224 x 2720
layar AMOLED 6,78 inci menawarkan resolusi 1,5K (1224 x 2720) dengan bezel tipis. Rasio screen-to-body tinggi membuat tampilan lebih luas saat menonton video atau membaca dokumen.
Refresh rate adaptif hingga 144 Hz
refresh rate adaptif mencapai 144 Hz. Anda akan merasakan perbedaan saat scrolling cepat, animasi UI, dan beberapa game. Sistem menurunkan refresh untuk menghemat baterai bila tidak dibutuhkan.
Kecerahan dan akurasi warna
Klaim kecerahan mencakup HBM 1600 nits dan puncak 4500 nits, berguna untuk visibilitas luar ruangan. Namun, angka puncak sering bersifat situasional.
Gamut DCI‑P3 hampir 100%, cocok untuk preview dan edit foto ringan serta video singkat.
Fitur kenyamanan dan proteksi
layar mendapat sertifikasi low blue light (TUV/SGS) untuk kenyamanan mata. Ada juga Always-on Display, proteksi Corning Gorilla Glass 7i, dan sensor fingerprint di bawah layar—nilai tambah yang terasa seperti perangkat kelas atas.
Performa MediaTek Helio G200 dan skor benchmark: seberapa kencang?

Mesin di balik pengalaman sehari-hari adalah chipset dan konfigurasi memorinya. Chipset ini dibuat pada proses 6 nm dengan susunan inti 2x Cortex‑A76 2,2 GHz dan 6x Cortex‑A55 2,0 GHz. GPU Mali‑G57 MC2 menangani beban grafis pada tingkat wajar.
Skor AnTuTu v10 tercatat di kisaran 460.000–473.000, bahkan ada yang mendekati 500.000. Angka ini tergolong tinggi untuk rentang harga Rp2-3 juta, tetapi perlu dibaca bersama hasil 3DMark dan PCMark.
RAM 8 GB LPDDR4x dan storage UFS 2.2 (128/256 GB) mempercepat buka-tutup aplikasi. Slot microSD hingga 2 TB jadi nilai tambah bagi yang menyimpan banyak foto atau game.
Pengalaman gaming dan stabilitas
Game populer seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile berjalan lancar pada pengaturan sedang. Genshin Impact membutuhkan setelan rendah untuk menjaga suhu dan frame rate.
Data lain menunjukan 3DMark Wild Life ~1.365 dan PCMark Work ~10.537, yang memberi konteks batasan grafis pada game AAA. Untuk tugas harian—browsing, multitasking, dan sosial—performa terasa responsif.
| Aspek | Spesifikasi / Hasil | Implikasi |
|---|---|---|
| Chipset | Helio G200 (6 nm) | Efisien dan cukup kuat untuk kelas menengah |
| CPU & GPU | 2x A76 + 6x A55; Mali‑G57 MC2 | Performa seimbang antara kinerja dan efisiensi |
| AnTuTu v10 | ~460k–473k (beberapa hasil hampir 500k) | Skor tinggi untuk harga, tapi bukan jaminan performa GPU maksimal |
| Memori & storage | 8 GB LPDDR4x; UFS 2.2; microSD up to 2 TB | Multitasking lancar; penyimpanan fleksibel |
Software XOS 15.1 berbasis Android 15 dan fitur Infinix AI Infinite
Perpaduan Android 15 dan XOS 15.1 memberi pengalaman UI yang cepat serta banyak opsi kustomisasi. Animasi terasa ringan dan pengaturan mudah diakses. Sistem ini cocok untuk pengguna yang suka multitasking.
Fitur produktivitas yang dipakai sehari-hari
XOS menyediakan floating windows, split screen, dan smart panel. Anda bisa membalas chat sambil menonton video atau membuka catatan saat meeting.
Dynamic Bar kini mendukung notifikasi live seperti navigasi Google Maps, timer, dan voice recording—fitur yang terasa seperti perangkat kelas atas.
Asisten AI untuk tugas harian
Infinix AI Infinite hadir dengan pilihan Folax (Deepseek AI) atau Google Gemini. Fitur Summarize, Query, dan Write membantu merangkum teks, menjawab pertanyaan cepat, dan membuat draf tulisan.
Alat kreatif di Galeri
Editor AI menawarkan AI Eraser untuk hapus objek, Expand untuk memperluas frame, AIGC wallpaper, dan konversi sketsa jadi gambar. Semua ini berguna untuk konten sosial dan edit cepat kamera.
| Fokus | Contoh | Manfaat |
|---|---|---|
| Multitasking | Floating windows, split screen, smart panel | Balas chat sambil nonton; copy-paste cepat |
| AI Harian | Folax / Google Gemini; Summarize, Query, Write | Membantu pelajar dan pekerja menyiapkan ringkasan cepat |
| AI Kreatif | AI Eraser, Expand, AIGC wallpaper | Personalisasi gambar dan perbaikan foto instan |
| Pembaruan | OS upgrade 3–5 kali (sumber berbeda) + patch 5 tahun | Perlindungan keamanan jangka panjang |
Catatan jujur: XOS kadang membawa bloatware yang dapat dinonaktifkan atau dihapus. Tombol one-tap AI memudahkan akses (long press untuk asisten, double press untuk shortcut yang bisa di-remap).
Kamera 50 MP, selfie 13 MP, dan kemampuan video 2K

Sekarang kita lihat kemampuan fotografi—apa yang sebenarnya Anda dapatkan dari setup kamera ini.
Konfigurasi belakang: fokus pada satu sensor
Mesin foto tampak punya tiga modul, tetapi yang sering dipakai adalah kamera utama 50 MP f/1.6 AF. Dua lensa lain bersifat auxiliary/depth dan jarang digunakan untuk pemotretan sehari-hari.
Ketiadaan ultrawide dan dampaknya
Tanpa lensa ultrawide, foto pemandangan dan grup di ruang sempit terasa kurang fleksibel. Pengguna yang sering traveling mungkin perlu tambahan lensa eksternal atau trik komposisi.
Hasil foto harian dan low light
Detail pada kondisi siang cukup tajam dan warna cenderung akurat, meski pemrosesan kadang memberi tone lebih dingin.
Di cahaya rendah noise mulai muncul, namun mode Super Night membantu memperbaiki eksposur dan dynamic range.
Rekaman video dan stabilisasi
Perekaman mendukung hingga 2K30 dan 1080p60. Tanpa OIS, rekaman saat berjalan mudah goyang.
Pilihan stabilisasi “Ultra-steady” membantu, tetapi biasanya menurunkan resolusi ke 1080p30.
Mode kamera untuk kreator pemula
Tersedia banyak fitur: Vlog, Portrait Photo/Video, Dual Video, Time-Lapse, Slow Motion, dan mode Pro. Ini cukup untuk mulai membuat konten tanpa aplikasi tambahan.
Untuk detail lebih lengkap dan posisi model ini di pasar, lihat ulasan lengkap.
Baterai 5160 mAh, fast charging 45W, dan pengalaman audio-konektivitas
Bagian daya dan audio menentukan kenyamanan pemakaian seharian, terutama untuk pengguna aktif.
Baterai 5160 mAh jadi andalan: kapasitas ini sedikit di atas standar 5000 mAh, namun masih muat di bodi tipis. Dalam pemakaian campuran layar AMOLED 144Hz adaptif, nilai 5160 mAh memberi ruang aman untuk sehari penuh.
Klaim kesehatan baterai menyebutkan kapasitas tetap >80% setelah 5 tahun, yang menarik bagi pembeli ingin pakai lama tanpa cepat drop.
Pengisian cepat 45W hadir dalam tiga mode: Hyper (cepat — 0–50% ≈ 22 menit), Smart (seimbang), dan Low‑Temp (untuk kondisi panas). Ada juga reverse charging, termasuk reverse wired 10W, serta dukungan bypass charging untuk stabilitas saat bermain atau streaming.
Konektivitas dan audio
Port dan sensor lengkap: NFC untuk e‑money, Wi‑Fi 5, Bluetooth 5.4, face unlock, dan in‑display fingerprint. Semua sensor ini memberi kemudahan akses dan fungsi harian.
Untuk audio, perangkat punya speaker stereo dan jack 3.5 mm. Karakternya tergolong cukup — mid agak tertutup, bass tidak sangat kuat, dan volume bukan yang paling kencang.
| Aspek | Detail | Impak |
|---|---|---|
| Baterai | 5160 mAh; >80% setelah 5 tahun | Pemakaian jangka panjang aman |
| Charging | 45W (Hyper/Smart/Low‑Temp); 0–50% ≈22 menit | Pengisian cepat dan adaptif |
| Konektivitas & sensor | NFC, Wi‑Fi 5, Bluetooth 5.4, in‑display fingerprint, face unlock | Fitur lengkap untuk pasar Indonesia |
| Audio | Stereo speaker + 3.5 mm jack | Cukup untuk film/game; earphone disarankan untuk musik |
Rekomendasi praktis: gunakan mode Smart untuk keseimbangan antara kecepatan isi dan umur baterai. Untuk pengalaman audio lebih baik, sambungkan earphone berkualitas atau TWS saat mendengarkan musik serius.
Kesimpulan
Intinya, paket layar 1,5K dengan refresh tinggi dan bodi super tipis membuat perangkat ini terasa naik kelas di rentang harga Rp2–3 juta.
Performa Helio G200 terbukti responsif untuk multitasking dan game populer, sementara baterai 5160 mAh plus pengisian 45W memastikan pemakaian seharian cepat terisi.
Kamera utama 50 MP mampu memenuhi kebutuhan foto harian, tetapi ketiadaan ultrawide dan OIS membatasi fleksibilitas kreatif. Kualitas audio stereo cukup, namun bukan poin unggul.
Fitur seperti NFC dan sensor sidik jari di bawah layar menambah kenyamanan. Jika Anda mencari “HP layar terbaik di kelasnya”, hot pro ini layak dipertimbangkan.
Untuk perbandingan dan detail lengkap, baca ulasan lengkap sebelum memutuskan beli.
➡️ Baca Juga: Marvel Rivals Season 6 “Night at the Museum” Hadir 16 Januari 2026 – Apa yang Baru?
➡️ Baca Juga: Cara Mudah Screenshoot & Rekam Gameplay di Nintendo Switch


